
Dapat Suntikan Modal Rp 10 T, PLN: Mudah-Mudahan Cukup
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
20 August 2018 15:24

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan, besaran Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan oleh pemerintah kepada PLN sebesar Rp 10 triliun akan diprioritaskan untuk menyalakan listrik di pedesaan.
"Ya, memang di bawah permintaan, tapi kami mengerti karena menyesuaikan kondisi. Mudah-mudahan cukup," ujar Sofyan kepada media saat dijumpai di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (20/8/2018).
Lebih lanjut, Sofyan mengatakan, nantinya PMN tersebut mayoritas akan digunakan untuk penerangan desa-desa terluar, yang 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) di Indonesia, lalu juga ada alokasi transmisi untuk wilayah di Indonesia Timur."Ada sedikit juga dipakai untuk subsidi sambungan listrik, buat wilayah yang belum dapat listrik," pungkas Sofyan.
Sebagai informasi, Pemerintah pada tahun 2019 masih akan melanjutkan melakukan investasi kepada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal ini dilakukan dengan tujuan memperoleh manfaat ekonomi dan sosial melalui BUMN.
Pembiayaan investasi melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) ini diberikan pemerintah kepada tiga BUMN di tahun 2019 sebesar Rp 17,8 triliun seperti dikutip dari dokumen RAPBN 2019, Senin (20/8/2018). Salah satu dari tiga BUMN yang dimaksud yakni PT PLN (Persero).
PMN kepada PT PLN dialokasikan sebesar Rp 10 triliun dalam RAPBN tahun 2019 ditujukan untuk memperbaiki struktur permodalan dan kapasitas usaha perseroan dalam rangka meningkatkan kemampuan membiayai pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
Jumlah PMN yang didapatkan oleh PLN memang lebih rendah dari jumlah yang diajukan, yakni Rp 15 triliun. Selain itu, PLN juga tidak mendapatkan PMN sejak dua tahun terakhir ini.
Sehingga, diharapkan dengan adanya PMN ini, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan tersebut bisa berjalan lancar, dan dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat dengan meningkatnya rasio elektrifikasi, mengatasi defisit daya, dan meningkatkan keandalan melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia.
Adapun, rencana peruntukan dana PMN PT PLN dalam RAPBN 2019 sebesar Rp 10 triliun akan dialokasikan untuk Program Listrik Pedesaan, transmisi, dan gardu induk. Program ini juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan mencapai target rasio elektrifikasi sekitar 97% pada 2019.
(gus) Next Article PLN Bakal Terima PMN Rp 5 T di 2021, untuk Apa Saja Ya?
"Ya, memang di bawah permintaan, tapi kami mengerti karena menyesuaikan kondisi. Mudah-mudahan cukup," ujar Sofyan kepada media saat dijumpai di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (20/8/2018).
Sebagai informasi, Pemerintah pada tahun 2019 masih akan melanjutkan melakukan investasi kepada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal ini dilakukan dengan tujuan memperoleh manfaat ekonomi dan sosial melalui BUMN.
Pembiayaan investasi melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) ini diberikan pemerintah kepada tiga BUMN di tahun 2019 sebesar Rp 17,8 triliun seperti dikutip dari dokumen RAPBN 2019, Senin (20/8/2018). Salah satu dari tiga BUMN yang dimaksud yakni PT PLN (Persero).
PMN kepada PT PLN dialokasikan sebesar Rp 10 triliun dalam RAPBN tahun 2019 ditujukan untuk memperbaiki struktur permodalan dan kapasitas usaha perseroan dalam rangka meningkatkan kemampuan membiayai pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
Jumlah PMN yang didapatkan oleh PLN memang lebih rendah dari jumlah yang diajukan, yakni Rp 15 triliun. Selain itu, PLN juga tidak mendapatkan PMN sejak dua tahun terakhir ini.
Sehingga, diharapkan dengan adanya PMN ini, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan tersebut bisa berjalan lancar, dan dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat dengan meningkatnya rasio elektrifikasi, mengatasi defisit daya, dan meningkatkan keandalan melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia.
Adapun, rencana peruntukan dana PMN PT PLN dalam RAPBN 2019 sebesar Rp 10 triliun akan dialokasikan untuk Program Listrik Pedesaan, transmisi, dan gardu induk. Program ini juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan mencapai target rasio elektrifikasi sekitar 97% pada 2019.
(gus) Next Article PLN Bakal Terima PMN Rp 5 T di 2021, untuk Apa Saja Ya?
Most Popular