PLN-Pertamina Diminta Tahan Impor, Bagaimana Nasib Proyeknya?

Lidya Kembaren, CNBC Indonesia
14 August 2018 18:15
Menko Darmin menjelaskan nasib proyek-proyek infrastruktur usai diminta tahan impor oleh Presiden Joko Widodo
Foto: Anastasia Arvirianty
Jakarta, CNBC Indonesia- Langkah penyelamatan nilai tukar rupiah yang telah terpelosok makin dalam terus dilakukan pemerintah. Bahkan Presiden Jokowi kembali mengadakan rapat terbatas dengan para menteri guna membahas langkah lebih pasti yang harus dilakukan untuk memperkuat cadangan devisa.

Pada rapat terbatas pertama, Jokowi telah meminta agar bisa menunda sejumlah poyek infrastruktur yang bahan bakunya banyak menggunakan bahan impor. Ini guna menekan impor yang lebih tinggi dari pada ekspor untuk saat ini. Yang terbaru, adalah Jokowi meminta dua perusahaan BUMN yakni PLN dan Pertamina untuk menahan impornya.



Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, presiden saat ini menekankan agar BUMN besar untuk meningkatkan komponen dalam negeri dalam pengerjaan proyeknya. Untuk itu, yang banyak menggunakan impor akan ditunda sementara.

"Itu akan di evaluasi misalnya, PLN apasih, proyek-proyek yang paling banyak impornya. Nah, pembangkit listri kan, sehingga dicoba dilihat siapa yang tidak memenuhi TKDN nya, ada aturannya itu. Nah itu yang dipaksakan, you harus ikut TKDN nya sehingga impornya akan turun," kata Darmin kepada CNBC Indonesia, Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Namun, Darmin menegaskan, tidak semua proyek akan dihentikan. Pasalnya yang dihentikan adalah proyek infrastruktur seperti pembangkit listrik yang bafru penyelesaian pembiayaan yang menggunakan bahan baku impor banyak saja, sedangkan proyek yang sudah berjalan akan tetap dilanjutkan.

"Tidak, yang sudah berjalan tetap akan berjalan. Tapi yang masih finansial closing belum, ya kemudian dia nanti impornya banyak, nah itu yang dihentikan dulu."
(gus) Next Article PLN & Pertamina Merapat ke Arab

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular