
Sampai Juli 2018, RI Kantongi Rp 35,5 T dari Blok Terminasi
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
10 August 2018 18:31

Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyebutkan, total komitmen kerja pasti yang dijanjikan kepada pemerintah sampai pada Juli 2018 telah mencapai Rp 23,5 triliun, dan total bonus tanda tangan yang didapat pemerintah sampai periode yang sama sebesar Rp 12 triliun.
"Itu semua sudah termasuk blok Rokan," tutur Arcandra kepada media ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/8/2018).
Lebih lanjut, Arcandra menjelaskan, jumlah tersebut dihitung sejak tahun ini, dimulai dari April 2018, sejak blok-blok terminasi dimulai.
"Dengan adanya komitmen kerja pasti ini merupakan penyelamatan penghematan pendapatan negara yang belum pernah ada sebelumnya," tambah Arcandra.
Adapun, skema gross split juga dinilai memberi keuntungan lebih besar bagi negara. Sebelumnya, Arcandra pernah mengklaim, sejak diperkenalkannya skema Gross Split tahun lalu, sektor hulu minyak dan gas (migas) Indonesia telah meningkat dengan mantap. Pemerintah Indonesia pun mendapatkan penerimaan yang tinggi sejak skema tersebut diberlakukan.
"Dari kontrak baru dan perpanjangan, Pemerintah Indonesia telah menerima US$ 70 juta bonus tanda tangan, komitmen perusahaan senilai US$ 68 juta (berasal dari PSC baru) dan komitmen kerja perusahaan senilai US$ 1,2 miliar membentuk perpanjangan PSC," ujar Arcandra ketika dijumpai di gelaran Gas Indonesia Summit, Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, komitmen kerja perusahaan adalah program terobosan yang mendorong investor untuk melakukan eksplorasi di dalam dan di luar blok mereka. Ini akan digunakan untuk mengeksplorasi area baru dan menambahkan data bawah permukaan, guna meningkatkan daya tarik wilayah kerja/blok negara dan menemukan cadangan minyak dan gas baru.
"US$1,2 miliar belum termasuk blok produksi besar seperti Rokan yang baru saya umumkan kemarin," tambahnya.
Ia juga menjelaskan, berlatar belakang dengan citra buruk yang tertanam di dalamnya, skema Gross Split telah mendapat tanggapan yang baik dari para investor. Hingga saat ini, Indonesia memiliki 24 kontrak kerjasama yang telah ditandatangani di bawah istilah Gross Split.
(gus) Next Article Kontraktor Belum Beri Jaminan, Pengelolaan Blok Ini Tertunda
"Itu semua sudah termasuk blok Rokan," tutur Arcandra kepada media ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/8/2018).
"Dengan adanya komitmen kerja pasti ini merupakan penyelamatan penghematan pendapatan negara yang belum pernah ada sebelumnya," tambah Arcandra.
Adapun, skema gross split juga dinilai memberi keuntungan lebih besar bagi negara. Sebelumnya, Arcandra pernah mengklaim, sejak diperkenalkannya skema Gross Split tahun lalu, sektor hulu minyak dan gas (migas) Indonesia telah meningkat dengan mantap. Pemerintah Indonesia pun mendapatkan penerimaan yang tinggi sejak skema tersebut diberlakukan.
"Dari kontrak baru dan perpanjangan, Pemerintah Indonesia telah menerima US$ 70 juta bonus tanda tangan, komitmen perusahaan senilai US$ 68 juta (berasal dari PSC baru) dan komitmen kerja perusahaan senilai US$ 1,2 miliar membentuk perpanjangan PSC," ujar Arcandra ketika dijumpai di gelaran Gas Indonesia Summit, Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, komitmen kerja perusahaan adalah program terobosan yang mendorong investor untuk melakukan eksplorasi di dalam dan di luar blok mereka. Ini akan digunakan untuk mengeksplorasi area baru dan menambahkan data bawah permukaan, guna meningkatkan daya tarik wilayah kerja/blok negara dan menemukan cadangan minyak dan gas baru.
"US$1,2 miliar belum termasuk blok produksi besar seperti Rokan yang baru saya umumkan kemarin," tambahnya.
Ia juga menjelaskan, berlatar belakang dengan citra buruk yang tertanam di dalamnya, skema Gross Split telah mendapat tanggapan yang baik dari para investor. Hingga saat ini, Indonesia memiliki 24 kontrak kerjasama yang telah ditandatangani di bawah istilah Gross Split.
(gus) Next Article Kontraktor Belum Beri Jaminan, Pengelolaan Blok Ini Tertunda
Most Popular