Laris Manis, Lelang Blok Migas I Diminati 18 Perusahaan

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
18 April 2019 19:09
Penawaran lelang wilayah kerja (WK) migas konvensional tahap I 2019 sudah dibuka sejak 21 Februari 2019
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sebanyak 18 perusahaan minyak dan gas bumi yang tertarik dalam penawaran lelang blok migas tahap I 2019 dari lima blok migas yang ditawarkan.

Penawaran lelang wilayah kerja (WK) migas konvensional tahap I 2019 sudah dibuka sejak 21 Februari 2019 dan menawarkan lima blok migas. Jadwal akses bid document masih berlangsung hingga 24 April dan batas pemasukan dokumen partisipasi paling lambat pada 25 April 2019.

"Diminati oleh kontraktor dalam negeri dan luar negeri juga. Mereka minat karena skemanya gross split, semua proses transparan dan cepat, tata waktu jelas. Investor makin mengerti bagaimana pemerintah dalam menawarkan blok-blok migas ini memberikan kepastian," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (18/4/2019).



Sebagai informasi, kelima blok migas tersebut, yakni Blok Anambas, Blok West Ganal, Blok West Kaimana, Blok Selat Panjang, dan Blok West Kampar.

Sebelumnya, Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto menuturkan, mayoritas investor yang mengakses dokumen merupakan perusahaan migas besar, terutama Blok West Ganal yang terletak di lepas Pantai Selat Makassar.

Setelah mengakses dokumen penawaran, investor yang berminat harus memasukkan dokumen partisipasi paling lambat tanggal 25 April 2019. Selanjutnya, pemerintah akan melakukan seleksi dan kemudian mengumumkan pemenangnya.

Laris Manis, Lelang Blok Migas I Diminati 18 PerusahaanFoto: Muhammad Luthfi Rahman


Berikut informasi kelima blok yang ditawarkan tersebut:

A. Blok Eks Produksi

Blok West Kampar, lokasi daratan Riau dan Sumatra Utara, terakhir berproduksi pada 27 Maret 2017 sebesar 112 BOPD (barrel oil per day). Bonus tanda tangan minimal US$ 5 juta, dan minimum komitmen pasti yakni Studi G&G, Seismik 2D 500 km, Seismik 3D 200 Km2 dan pemboran enam sumur eksplorasi senilai minimal US$ 64,43 juta

Blok Selat Panjang, lokasi daratan Riau, terakhir berproduksi pada 21 Februari 2018 sebesar 1 BOPD. Bonus tanda tangan minimal US$ 5 juta, minimal komitmen pasti yakni Studi G&G, Seismik 2D 500 KM, Seismik 3D 200 KM2 dan pemboran lima sumur eksplorasi senilai minimal US$ 62,99 juta.



B. Blok Eksplorasi

Blok Anambas, lokasi lepas pantai Kepulauan Riau. Bonus tanda tangan minimal US$ 2 juta, minimal komitmen pasti: Studi G&G dan pemboran satu sumur eksplorasi.

Blok West Ganal, lokasi lepas pantai Kalimantan Timur. Bonus tanda tangan minimal US$ 15 juta, minimal komitmen pasti: Studi G&G, pemboran tiga sumur eksplorasi, Seismik 3D 400 KM2 dan Seismik 2D 500 km.

Blok West Kaimana, lokasi daratan dan lepas pantai Papua Barat. Bonus tanda tangan minimal US$ 2 juta, minimal komitmen pasti: Studi G&G, pemboran satu sumur eksplorasi dan Seismik 2D 200 km.

Investor bisa mengakses dokumen lelang mulai 25 Februari hingga 24 April 2019, dan pemasukan dokumen Partisipasi paling lambat pada 25 April 2019. Seluruh blok tersebut ditawarkan dengan mekanisme lelang reguler dan menggunakan skema kontrak PSC gross split.

Selain itu, pada lelang blok migas kali ini, pemerintah menetapkan pembebasan akses data terhadap para peserta lelang yang telah mengakses dokumen lelang. Nantinya, biaya akses paket hanya akan dibebankan kepada pemenang lelang untuk masing-masing blok migas.

Simak video penjelasan Menteri ESDM terkait program energi lima tahun ke depan di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Optimasi Produksi, Strategi Kejar Target 1 juta BPOD

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular