
Pakai Gross Split, Negara Kantongi US$ 1,34 Miliar
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
01 August 2018 15:31

Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengklaim, sejak diperkenalkannya skema Gross Split tahun lalu, sektor hulu minyak dan gas (migas) Indonesia telah meningkat dengan mantap. Pemerintah Indonesia pun mendapatkan penerimaan yang tinggi sejak skema tersebut diberlakukan.
"Dari kontrak baru dan perpanjangan, Pemerintah Indonesia telah menerima US$ 70 juta bonus tanda tangan, komitmen perusahaan senilai US$ 68 juta (berasal dari PSC baru) dan komitmen kerja perusahaan senilai US$ 1,2 miliar membentuk perpanjangan PSC," ujar Arcandra ketika dijumpai di gelaran Gas Indonesia Summit, Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, komitmen kerja perusahaan adalah program terobosan yang mendorong investor untuk melakukan eksplorasi di dalam dan di luar blok mereka. Ini akan digunakan untuk mengeksplorasi area baru dan menambahkan data bawah permukaan, guna meningkatkan daya tarik wilayah kerja/blok negara dan menemukan cadangan minyak dan gas baru.
"US$1,2 miliar belum termasuk blok produksi besar seperti Rokan yang baru saya umumkan kemarin," tambahnya.
Wakil Komisaris Utama Pertamina ini menjelaskan, berlatar belakang dengan citra buruk yang tertanam di dalamnya, skema Gross Split telah mendapat tanggapan yang baik dari para investor. Hingga saat ini, Indonesia memiliki 24 PSC yang telah ditandatangani di bawah istilah Gross Split.
Adapun, sebanyak delapan dari PSC tersebut berasal dari pelelangan baru pada 2017 dan 2018, dan sisanya adalah PSC yang diperpanjang berdasarkan jangka waktu pembagian.
"Pada 2015 dan 2016, tidak satu pun dari pelelangan kami yang menghasilkan PSC. Sehingga, sejak perubahan dalam Skema Gross Split, kami memiliki 5 blok yang diberikan pada 2017 dan 4 blok yang diberikan pada 2018. Angka ini menunjukkan bahwa Gross Split memang menarik," pungkas Arcandra.
(gus) Next Article 4 Blok Terminasi Diteken Pekan Ini
"Dari kontrak baru dan perpanjangan, Pemerintah Indonesia telah menerima US$ 70 juta bonus tanda tangan, komitmen perusahaan senilai US$ 68 juta (berasal dari PSC baru) dan komitmen kerja perusahaan senilai US$ 1,2 miliar membentuk perpanjangan PSC," ujar Arcandra ketika dijumpai di gelaran Gas Indonesia Summit, Jakarta, Rabu (1/8/2018).
"US$1,2 miliar belum termasuk blok produksi besar seperti Rokan yang baru saya umumkan kemarin," tambahnya.
Wakil Komisaris Utama Pertamina ini menjelaskan, berlatar belakang dengan citra buruk yang tertanam di dalamnya, skema Gross Split telah mendapat tanggapan yang baik dari para investor. Hingga saat ini, Indonesia memiliki 24 PSC yang telah ditandatangani di bawah istilah Gross Split.
Adapun, sebanyak delapan dari PSC tersebut berasal dari pelelangan baru pada 2017 dan 2018, dan sisanya adalah PSC yang diperpanjang berdasarkan jangka waktu pembagian.
"Pada 2015 dan 2016, tidak satu pun dari pelelangan kami yang menghasilkan PSC. Sehingga, sejak perubahan dalam Skema Gross Split, kami memiliki 5 blok yang diberikan pada 2017 dan 4 blok yang diberikan pada 2018. Angka ini menunjukkan bahwa Gross Split memang menarik," pungkas Arcandra.
(gus) Next Article 4 Blok Terminasi Diteken Pekan Ini
Most Popular