Eksklusif: Kemendag Ungkap Strategi Lawan Gugatan AS Rp 5 T
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
09 August 2018 17:06
Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) tengah menggugat Indonesia untuk bertanggung jawab atas kerugian Rp 5 triliun yang diderita industri di dalam negerinya.
Paman Sam menilai kebijakan impor hortikultura Indonesia membuat industri merugi hingga triliunan rupiah.
AS pun telah menotifikasi World Trade Organization (WTO) terkait dengan langkah ini.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, mengatakan penyelesaian sengketa ini akan dibawa ke Badan Arbitrase WTO.
Namun demikian, jelas dia, Kemendag juga akan melakukan sejumlah upaya sebelum kedua negara bertemu di badan tersebut.
"Kita berusaha meyakinkan bahwa kita sudah mengikuti keputusan Panel WTO yang terdahulu. Bahwa ini [peraturan impor] sudah dilakukan perubahannya, dan apalagi yang diperlukan," kata dia.
Dia mengatakan RI juga akan bertemu AS untuk menjelaskan bahwa peraturan yang membatasi perizinan dan waktu memasukkan produk impor sudah diubah.
"Kalaupun mereka [AS] nanti menyatakan dalam implementasinya bagaimana, kita harus buktikan bahwa itu benar-benar diimplementasikan."
Lebih lanjut, Oke mengatakan pada 15 Agustus 2018 RI juga akan menyiapkan klarifikasi terhadap keberatan AS.
"Tanggal 15 Agustus nanti kita menyiapkan klarifikasi terhadap usulan AS nanti ke WTO melalui Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) kita di sana."
(ray/ray) Next Article RI Yakin Sudah Penuhi Keputusan WTO, AS Tetap Minta Rp 5 T
Paman Sam menilai kebijakan impor hortikultura Indonesia membuat industri merugi hingga triliunan rupiah.
AS pun telah menotifikasi World Trade Organization (WTO) terkait dengan langkah ini.
Namun demikian, jelas dia, Kemendag juga akan melakukan sejumlah upaya sebelum kedua negara bertemu di badan tersebut.
"Kita berusaha meyakinkan bahwa kita sudah mengikuti keputusan Panel WTO yang terdahulu. Bahwa ini [peraturan impor] sudah dilakukan perubahannya, dan apalagi yang diperlukan," kata dia.
Dia mengatakan RI juga akan bertemu AS untuk menjelaskan bahwa peraturan yang membatasi perizinan dan waktu memasukkan produk impor sudah diubah.
"Kalaupun mereka [AS] nanti menyatakan dalam implementasinya bagaimana, kita harus buktikan bahwa itu benar-benar diimplementasikan."
Lebih lanjut, Oke mengatakan pada 15 Agustus 2018 RI juga akan menyiapkan klarifikasi terhadap keberatan AS.
"Tanggal 15 Agustus nanti kita menyiapkan klarifikasi terhadap usulan AS nanti ke WTO melalui Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) kita di sana."
(ray/ray) Next Article RI Yakin Sudah Penuhi Keputusan WTO, AS Tetap Minta Rp 5 T
Most Popular