Internasional

AS Lobi PBB Agar Pasokan Minyak Ke Korut Disetop

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 July 2018 09:30
AS Lobi PBB Agar Pasokan Minyak Ke Korut Disetop
Foto: REUTERS/Edgar Su
Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat meminta Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikan semua pengiriman produk minyak olahan ke Korea Utara setelah menuduh Pyongyang melanggar sanksi dengan mengimpor bahan bakar ilegal, menurut dokumen yang dilihat oleh AFP.
 
Sebuah laporan rahasia AS yang dikirim ke komite sanksi PBB memperkirakan bahwa setidaknya 759.793 barel produk minyak telah dikirim ke Korea Utara antara 1 Januari sampai 30 Mei, jauh melebihi kuota tahunan 500.000 barel yang ditetapkan dalam resolusi PBB.

 Pasokan ilegal itu dipasok melalui pengiriman kapal ke kapal di laut menggunakan tanker Korea Utara yang telah mengirimkan kargo mereka setidaknya 89 kali, menurut laporan itu.
 
Amerika Serikat meminta agar komite PBB menyatakan bahwa Korea Utara telah melanggar kuota yang disetujui PBB dan "memerintahkan penghentian segera semua transfer produk minyak olahan" ke Korea Utara, seperti dilansir dari AFP.
 
Panitia akan mempertimbangkan permintaan tersebut sampai Kamis depan, yang dapat ditentang oleh China dan Rusia. Kedua negara telah menolak sanksi yang keras terhadap Korea Utara.
 
Permintaan AS dibuat beberapa hari setelah Sekretaris Negara Mike Pompeo mengunjungi Pyongyang untuk mempertegas langkah-langkah konkret yang harus dilakukan rezim Kim Jong Un untuk menghapus program nuklir dan balistiknya.
 
Pompeo mengatakan pembicaraan itu membuat kemajuan, namun Korea Utara malah marah dan menuduh Washington membuat tuntutan "seperti gangster" untuk denuklirisasi cepat semenanjung Korea.
 
Di Washington, Presiden Donald Trump merilis sebuah surat dari Kim Jong Un, di mana pemimpin Korea Utara menyuarakan keyakinan dalam upaya untuk mengakhiri kebuntuan mereka tetapi meminta rekan AS-nya untuk mengambil "tindakan praktis" untuk membangun kepercayaan.
 
Surat itu bertanggalkan 6 Juli - hari ketika Pompeo mendarat di Pyongyang.
 



Amerika Serikat telah menegaskan bahwa sanksi ekonomi akan tetap berlaku sampai Pyongyang menghapus program militernya dan pembongkarannya secara independen dikonfirmasi.
 
Di bawah resolusi sanksi terbaru yang diadopsi pada bulan Desember, pasokan minyak mentah ke Korea Utara dibatasi pada empat juta barel per tahun dan 500.000 barel untuk produk minyak olahan per tahun.

Tetapi para ahli PBB yang memantau sanksi-sanksi itu telah melaporkan bahwa Korea Utara telah mengakali sanksi dengan mengimpor produk-produk minyak yang penting bagi program rudal balistik dan nuklir negara itu secara ilegal.
 
Laporan intelijen AS yang dikirim ke komite sanksi PBB memperkirakan bahwa pengiriman dari kapal ke kapal ke Korea Utara mungkin sudah sebanyak 1.367.628 barel produk minyak olahan.
 
Dalam laporannya, Amerika Serikat menuduh China dan Rusia terus menjual produk minyak murni ke Korea Utara.
 
"Penjualan ini dan transfer lainnya harusnya dihentikan karena Amerika Serikat percaya bahwa DPRK (Korea Utara) telah melampaui ... kuota produk minyak sulingan untuk 2018," katanya.
 
Amerika Serikat telah merilis foto dari delapan contoh kejadian di mana tanker Korea Utara kedapatan di laut menerima kargo bahan bakar.
 
Menurut informasi AS, sebuah kapal tanker berbendera Rusia yang diidentifikasi sebagai Patriot mentransfer bahan bakar ke tanker Korea Utara pada 10 April yang kemudian tiba di pelabuhan Nampo Korea Utara lima hari kemudian.
 
Komite sanksi yang diketuai oleh Belanda menetapkan tenggat waktu pukul 12:00 siang (16:00 GMT) Kamis 19 Juli bagi negara-negara untuk mengajukan keberatan. Jika tidak ada keberatan yang diajukan, permintaan AS akan disetujui.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular