Tenang, Tahun Depan Rupiah Tak Akan Terpuruk Lawan Dolar AS

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
12 July 2018 19:06
Dolar AS sepanjang tahun ini memberikan tekanan yang cukup signifikan terhadap nilai tukar rupiah.
Foto: REUTERS/Murad Sezer/Illustration
Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar AS sepanjang tahun ini memberikan tekanan yang cukup signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Sejak awal tahun hinga hari ini, Kamis (12/7/2018), mata uang Garuda terhadap dolar AS telah terdepresiasi sebesar 5,97%.

Berdasarkan data Reuters, nilai tukar rupiah pada akhir tahun lalu berada pada posisi Rp 13.568/US$. Perlahan tapi pasti, rupiah lawan dolar AS seakan terseret arus global hingga menyentuh level Rp 14.400, yang merupakan tertinggi pada tahun ini.

Gejolak perekonomian global bisa dibilang menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan rupiah terpuruk di hadapan greenback. Namun jangan khawatir, tahun depan dolar AS diproyeksikan tidak akan 'menggila' seperti saat ini.

"Untuk 2019, kami rasa [nilai tukar rupiah] bisa ke bawah Rp 14.000/US$. [...] dolar AS tidak akan terus-terusan menguat," kata Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan, Kamis (12/7/2018).

Anton menjelaskan, penguatan rupiah tahun depan tak lepas dari berakhirnya ketidakpastian yang selama ini dikeluarkan pemerintahan Presiden Donald Trump, salah satunya ancaman perang dagang antara AS dan China.

"Mereka mengangkat isu, karena mau pemilihan tahun depan. Mid term election. Dia memberikan signal terus, sambil injak kaki beberapa negara," jelasnya.

Selain itu, forecast beberapa lembaga keuangan internasional juga menyebutkan bahwa geliat ekonomi negeri Paman Sam tahun depan tidak akan sama seperti tahun ini. Hal ini, tentu tidak akan memberikan gejolak yang signiifkan.

"Artinya apa? Artinya mereka melihat ini tidak akan sustain. Kalau seperti itu, pada titik tertentu akan terjadi pembalikan. [...] Bukan tidak mungkin terjadi slow down AS, apalagi kalau dia paksakan agendanya yang tidak reasonable, spending yang gila-gilaan," ungkap Anton.

Meski demikian, Anton tak memungkiri, pada tahun ini rupiah masih akan mengalami tekanan.

Sebagai informasi, dalam asumsi makro 2019, pemerintah memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada rentang Rp 13.700/US$ - Rp 14.000/US$.



(dru) Next Article Rupiah Masih Terdiskon, Ini Lho Sebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular