Target Lelang Surat Utang Negara Naik 33% Jadi Rp 20 triliun

Irvin Avriano A, CNBC Indonesia
12 July 2018 17:26
Pemerintah berencana melelang lima obligasi negara pada lelang rutin Selasa pekan depan.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana melelang lima obligasi negara pada lelang rutin Selasa pekan depan. Pemerintah mematok target indikatif penerbitan Rp 10 triliun dan nilai maksimum penerbitan Rp 20 triliun.

Dalam rilisnya hari ini, Kementerian Keuangan menyatakan seri yang dilelang berupa dua seri surat perbendaharaan negara (SPN) dengan tenor di bawah setahun, dan tiga seri lain bertenor sekitar 5 tahun, 10 tahun, dan 20 tahun.

Uniknya, dalam rencana lelang itu pemerintah menetapkan batas maksimum penerbitan yang sepertiga lebih tinggi dibanding sebelumnya, yaitu menjadi Rp 20 triliun. Biasanya, lelang obligasi konvensional rutin dibatasi maksimum Rp 15 triliun.

Hari ini, harga surat berharga negara (SBN) kembali turun dan melanjutkan penurunan sehari sebelumnya akibat aksi ambil untung (profit taking). Koreksi terjadi meski sentimen investor global hari ini sedikit positif setelah panasnya perang dagang AS mereda.

Data Reuters menunjukkan harga mayoritas surat utang pemerintah seri acuan turun dan mendongkrak tingkat imbal hasil (yield). Pergerakan harga dan yieldsaling bertolak belakang di pasar sekunder.

Seri acuan 5 tahun mengalami kenaikan yield 8 basis poin (bps) menjadi 7,51% dari sebelumnya 7,43%, dan seri acuan 10 tahun yield-nya merangkak naik 9 bps ke 7,55%. Besaran 100 bps setara dengan 1%. Dari empat seri acuan, hanya seri FR0075 (20 tahun) yang menguat dan menurunkan yield-nya.

Rencana AS menerapkan bea masuk tambahan untuk barang impor China ternyata tidak mulus dan masih dalam proses pembahasan. Bahkan rencana ini ditentang senator dari partai pengusung Trump yaitu Partai Republik. Sore ini, nilai tukar rupiah menguat 26 poin (0,18%) menjadi Rp 14.378/dolar AS.

Penguatan juga terjadi di pasar saham, dengan posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 14 poin (0,25%) menjadi 5.907.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/hps) Next Article Pasar Obligasi Pemerintah Stagnan, Saat Rupiah Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular