Lepas Empat Blok Migas, Chevron Fokus Pertahankan Blok Rokan?

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
12 July 2018 09:00
Kontrak Kelola blok Rokan oleh Chevron akan habis di 2021 mendatang
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Chevron kembali mengumumkan untuk mundur dari salah satu blok migas yang mereka kelola di RI. Kali ini giliran blok Makassar Strait, yang merupakan bagian dari mega proyek ultra laut dalam IDD Chevron. 

Nasib wilayah kerja (WK) Makassar Strait akhirnya berujung menjadi blok terminasi, setelah Chevron sebagai salah satu kontraktor eksisting memutuskan untuk mundur. Begitu juga Pertamina serta Sinopex, tidak berminat melanjutkan operasional mereka di WK tersebut.

"Makassar Strait rencananya akan diterminasi dan dilelang dalam tiga bulan ke depan," ungkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Djoko mengatakan, Chevron memutuskan untuk tidak memperpanjang operasional mereka di WK tersebut karena didasarkan alasan keekonomian. Ini karena Chevron meminta diskresi mendapatkan tambahan porsi saham di atas ketentuan gross split yang diatur pemerintah.

Blok ini berakhir masa kontraknya di 2020 mendatang, dengan mundurnya Chevron, alhasil blok dengan produksi minyak 1.965 barel per hari dan gas 2,4 MMSCFD ini akan kembali ke pemerintah.

Chevron masih memegang blok Ganal dan blok Rapak. Dua blok yang masuk dalam mega proyek ultra laut dalam IDD Chevron. Tapi soal IDD ini masih dalam tahap pengembangan fase II dan belum ada kejelasan. Chevron bolak balik mengajukan revisi proposal pengembangan proyek ke Kementerian ESDM, dan sampai sekarang belum ada kepastian.

Pemerintah ingin agar Chevron bisa menekan biaya investasi di IDD Chevron dan segera ada kepastian untuk proyek tersebut. Maka, pemerintah bersiasat menjadikan blok Rokan sebagai bahan tawaran. 

"Kalau tidak mau dilaksanakan silakan dilepas, kalau sampai tidak melakukan apa-apa di IDD kami pertimbangkan tidak perpanjang Chevron di Rokan," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan. 

Dengan demikian, Chevron sudah melepas empat blok di Indonesia. Blok Makassar Strait adalah blok keempat yang dilepas oleh perusahaan migas asal AS, sebelumnya Chevron juga telah melepas tiga blok lainnya yakni blok East Kalimantan, blok Attaka, dan saham partisipasinya di blok B South Natuna. 

Berbeda dengan blok-blok tersebut, Chevron justru berkeras mempertahankan posisinya di blok minyak raksasa RI, blok Rokan. Meski sudah separuh abad menguasai blok ini, Chevron masih enggan melepas tangannya di blok yang sebenarnya sama-sama berumur tua seperti East Kalimantan ini. 

Faktor yang membuat Chevron bertahan tak lain tak bukan adalah produksi dari blok Rokan yang masih moncer sampai sekarang, data terakhir SKK Migas menyebut rata-rata produksi sampai Juni blok ini mencapai 209 ribu barel per hari. Masuk dalam penyumbang produksi minyak RI terbesar. 

Kontrak Kelola blok Rokan oleh Chevron akan habis di 2021 mendatang, seakan tak mau melewatkan kesempatan, Pertamina pun telah melirik untuk mengambil alih 100% blok Rokan dari cengkeraman Chevron. 

Blok Rokan pun menjadi rebutan, dan pemenangnya belum ketahuan sampai saat ini. Namun, jika melihat Chevron sudah melepas empat blok, apakah masih layak mendapatkan kembali Rokan? Apalagi proyek IDD yang molor bertahun-tahun juga belum terlihat jelas bagaimana nasivnta. Sehingga, perlu ada kepastian untuk blok Rokan dan proyek IDD ini.
(roy/roy) Next Article Rebut Susah Payah, Kenapa Saham Blok Migas Raksasa RI Dijual?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular