Internasional
Terlibat 1MDB, Mantan Bankir Goldman Sachs Mengaku Bersalah
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
10 July 2018 15:41

Singapura, CNBC Indonesia - Seorang mantan bankir Goldman Sachs Group Inc sedang dalam pembicaraan dengan jaksa AS. Pembicaraan itu diperkirakan untuk membuat pengakuan bersalah atas tuduhan kriminal yang berasal dari skema yang diduga dibuat untuk mencuri miliaran dolar dari dana investasi negara Malaysia, the Wall Street Journal melaporkan, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah ini.
Laporan itu menuliskan bahwa pembicaraan tersebut akan membuat penyidikan semakin mendekati Goldman, yang mengumpulkan miliaran dolar untuk 1Malaysia Development Bhd (1MDB).
Najib mengaku tidak bersalah atas tuduhan itu dan secara konsisten membantah melakukan kesalahan terkait 1MDB.
Tim Leissner, yang pernah sekali menjadi partner Goldman dan chairman untuk Goldman Asia Tenggara belum dijatuhi hukuman. Dia sedang mengupayakan kesepakatan dengan jaksa yang akan memasukkan kerja sama yang ia berikan ke dalam penyelidikan penipuan kriminal pemerintah terhadap 1MDB dan Goldman, kata laporan itu.
Seorang juru bicara untuk Departemen Kehakiman AS (DoJ) menolak berkomentar. Pengacara Leissner juga menolak berkomentar.
"Karena kami memberhentikan Mr. Leissner untuk sementara, kami telah menemukan kegiatan tertentu yang dia lakukan yang sengaja disembunyikan dari perusahaan, yang kami beritahukan kepada otoritas terkait yang terus menerima kerja sama penuh kami," kata seorang juru bicara Goldman Sachs kepada Reuters.
Bulan lalu, mengutip sumber yang mengetahui masalah ini, Reuters melaporkan bahwa Malaysia sedang mempertimbangkan meminta DoJ untuk memaksa Goldman Sachs mengembalikan dana hampir US$600 juta yang diperolehnya dari obligasi yang diajukan untuk 1MDB.
Goldman mengumpulkan hampir US$6,5 miliar dalam tiga penjualan obligasi antara 2012 sampai 2013 untuk 1MDB. Lebih dari US$ 2,5 miliar yang diperoleh dari obligasi ini disalahgunakan oleh pejabat tingkat tinggi, keluarga, dan rekan anggota 1MDB, menurut tuntutan hukum DoJ yang diajukan di pengadilan AS pada tahun 2016.
Dilansir dari Reuters, Goldman memperoleh hampir US$600 juta untuk jasanya dalam tiga transaksi, sejumlah kritikus mengatakan jumlah itu jauh melebihi biaya normal sebesar 1%-2% yang biasa diperoleh bank untuk membantu menjual obligasi.
Goldman telah berargumen bahwa biaya yang terlalu besar terkait dengan risiko tambahan yang diambilnya, perusahaan membeli obligasi tanpa nilai sembari mencari investor dan, dalam kasus kesepakatan 2013 yang menghasilkan US$2,7 miliar, 1MDB menginginkan dana secara cepat untuk investasi terencana.
Laporan itu mengatakan jaksa dari Kantor Pengacara AS di Brooklyn juga sedang menyelidiki apakah Goldman melanggar hukum.
(prm) Next Article Terkait 1MDB, Mantan Bankir Goldman Kena Dakwaan Kriminal
Laporan itu menuliskan bahwa pembicaraan tersebut akan membuat penyidikan semakin mendekati Goldman, yang mengumpulkan miliaran dolar untuk 1Malaysia Development Bhd (1MDB).
Hal ini juga terjadi setelah mantan perdana menteri Malaysia, Najib Razak, yang mendirikan dana itu dan kalah dalam pemilihan di bulan Mei lalu, dituduh melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran kriminal dalam kaitannya dengan SRC International, mantan unit 1MDB.
Najib mengaku tidak bersalah atas tuduhan itu dan secara konsisten membantah melakukan kesalahan terkait 1MDB.
Seorang juru bicara untuk Departemen Kehakiman AS (DoJ) menolak berkomentar. Pengacara Leissner juga menolak berkomentar.
"Karena kami memberhentikan Mr. Leissner untuk sementara, kami telah menemukan kegiatan tertentu yang dia lakukan yang sengaja disembunyikan dari perusahaan, yang kami beritahukan kepada otoritas terkait yang terus menerima kerja sama penuh kami," kata seorang juru bicara Goldman Sachs kepada Reuters.
Bulan lalu, mengutip sumber yang mengetahui masalah ini, Reuters melaporkan bahwa Malaysia sedang mempertimbangkan meminta DoJ untuk memaksa Goldman Sachs mengembalikan dana hampir US$600 juta yang diperolehnya dari obligasi yang diajukan untuk 1MDB.
Goldman mengumpulkan hampir US$6,5 miliar dalam tiga penjualan obligasi antara 2012 sampai 2013 untuk 1MDB. Lebih dari US$ 2,5 miliar yang diperoleh dari obligasi ini disalahgunakan oleh pejabat tingkat tinggi, keluarga, dan rekan anggota 1MDB, menurut tuntutan hukum DoJ yang diajukan di pengadilan AS pada tahun 2016.
Dilansir dari Reuters, Goldman memperoleh hampir US$600 juta untuk jasanya dalam tiga transaksi, sejumlah kritikus mengatakan jumlah itu jauh melebihi biaya normal sebesar 1%-2% yang biasa diperoleh bank untuk membantu menjual obligasi.
Goldman telah berargumen bahwa biaya yang terlalu besar terkait dengan risiko tambahan yang diambilnya, perusahaan membeli obligasi tanpa nilai sembari mencari investor dan, dalam kasus kesepakatan 2013 yang menghasilkan US$2,7 miliar, 1MDB menginginkan dana secara cepat untuk investasi terencana.
WSJ mengatakan satu tuduhan potensial terhadap Leissner yang pada akhirnya mengaku bersalah, akan menjadi pelanggaran terhadap Undang-undang Praktik Korupsi Asing AS, yang melarang penggunaan suap kepada pejabat asing untuk mendapatkan atau mempertahankan bisnis.
Laporan itu mengatakan jaksa dari Kantor Pengacara AS di Brooklyn juga sedang menyelidiki apakah Goldman melanggar hukum.
(prm) Next Article Terkait 1MDB, Mantan Bankir Goldman Kena Dakwaan Kriminal
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular