Internasional

Perang Dagang, China Tak Bisa Hindari Sejumlah Produk AS

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
06 July 2018 16:58
Strategi negosiasi
Foto: REUTERS/Aly Song
Menurut data dari Kementerian Pertanian AS, China berencana mengimpor 103 juta metrik tron kedelai pada tahun pemasaran selanjutnya yang dimulai tanggal 1 September.

Kecuali AS, seluruh dunia hanya mengekspor sekitar 100 juta ton. Jadi, setidaknya, China harus membeli beberapa juta ton dari 62 juta ton kedelai yang diekspor AS.

Meskipun begitu, pada bulan Mei China berkata akan memangkas impor kedelai untuk pertama kalinya dalam 15 tahun pada tahun pemasaran berikutnya menjadi sekitar 96 juta ton, menurut Reuters. Artinya, petani harus mencari pakan ternak alternatif.

"Tentu saja, petani bisa mengganti makanan kedelai dengan biji-bijian di pakan ternak, tetapi itu tidak ideal karena kandungan protein yang lebih rendah daripada sebagian besar biji-bijian. Dengan demikian, sejumlah impor dari AS nampaknya tidak bisa dihindari, setidaknya untuk saat ini," tambah Bain. Dia mengatakan tarif pada akhirnya akan terbukti mengganggu, tidak hanya untuk AS tapi juga China.

Meskipun begitu, itu semua akan diperbaiki dengan kesepakatan antara kedua kekuatan global.

"Kita masih berpikir bahwa sebuah kompromi akhirnya akan diraih, yang mungkin menyebabkan pencabutan hambatan tarif dan non-tarif. Akhirnya, China sudah memilih produk-produk yang dihasilkan oleh negara-negara bagian pendukung Trump, menunjukkan keinginan untuk menekankan negosiasi," kata Bain.

Energi

Potensi tarif untuk produk-produk energi memberi kejelasan lebih tentang apa yang tidak ingin China lakukan dengan tindakan pembalasannya. Daftar ekspor AS yang akan jadi target selanjutnya termasuk gas alam. Menurut Bain, itu "sedikit tidak masuk akal karena tidak ada jalur pipa antara AS dan China".

Meskipun begitu, China tidak menargetkan versi bahan bakal yang sangat dingin dan bisa diangkut, yaitu gas alam cair (liquefied natural gas/LNG).

"Permintaan LNG tumbuh pesat di China [dan] AS akan menjadi sumber kunci dari pertumbuhan suplai tambahan di tahun 2018 dan 2019," kata Nicholas Browne selaku Kepala Gas dan LNG Asia-Pacific di konsultan komoditas Wood Mackenzie.

Beijing berupaya memangkas polusi udara yang disebabkan oleh batu bara, sehingga beralih ke gas sebagai sumber energi. Tarif terhadap LNG AS akan meningkatkan ongkos dan berpotensi membatasi ketersediaan produk di China, kata para analis.


(roy)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular