Piala Dunia 2018
Juventus dan Cristiano Ronaldo, Untung Atau Buntung?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 July 2018 16:50

Namun meski banyak positifnya, Juventus juga perlu memperhatikan sejumlah risiko jika benar ingin merekrut Ronaldo. Pertama adalah biaya transfernya.
Kontrak Ronaldo di Real Madrid belum habis, sehingga Juventus harus menebusnya dengan biaya. Tidak bisa gratis, seperti kala mendatangkan Andrea Pirlo sampai Emre Can.
Ini adalah Ronaldo, dan biaya transfernya tidak akan murah. Meski sudah berusia 33 tahun, tetapi Ronaldo tetaplah Ronaldo. Ini tidak akan murah, bisa saja akan melampaui rekor transfer Juventus kala mendatangkan Gonzalo Higuain dari Napoli, yaitu 90 juta euro (Rp 1,51 triliun).
Untuk itu, Juventus harus melepas beberapa pemain. Higuain kabarnya diminati Chelsea, dan dia bisa pergi agar Juventus mendapatkan uang demi menambal biaya transfer Ronaldo.
Namun, Chelsea kabarnya hanya mau membayar jasa Higuain di kisaran 50 juta poundsterling (Rp 952,53 miliar). Masih kurang. Kalau tetap ngotot mendatangkan Ronaldo, Juventus harus menjual beberapa pemain lainnya.
Butuh berapa banyak? Kalau terlalu banyak, apakah tidak justru membuat Juventus pincang? Walau Ronaldo jadi datang, bisakah kehadirannya menggantikan banyak pemain yang terpaksa pergi?
Faktor kedua adalah usia. Betul, Ronaldo masih prima dan dalam kondisi puncak pada umur 33 tahun. Namun karier seorang pesepakbola tidak seperti orang kantoran. Bisa berada di posisi puncak sampai usia 35 tahun saja sudah bagus sekali.
Apalagi dengan gaya permainan Ronaldo yang eksplosif, tentu butuh banyak energi. Pada saatnya nanti, usia tidak akan bohong dan permainan Ronaldo akan digerogoti oleh waktu.
Let's say Juventus bisa memerah Ronaldo dua tahun lagi. Seorang pemain berharga mahal tapi hanya bisa dimaksimalkan selama dua tahun? Mungkin bukan keputusan yang arif.
Ketiga adalah gaji. Di Real Madrid, Ronaldo dikabarkan menerima gaji 21 juta euro (Rp 353,37 miliar) per tahun. Tahun lalu, Juventus mengeluarkan dana hampir 170 juta euro (Rp 2,86 triliu) untuk anggaran gaji pemain.
Artinya, untuk membayar Ronaldo seorang sudah memakan 12,35% dari total anggaran gaji. Lagi-lagi untuk pemain yang hanya bisa dimaksimalkan dua tahun lagi, apakah itu keputusan yang tepat?
Namun merekrut Ronaldo bukan selamanya menjadi financial dissaster. Bagaimanapun juga, Ronaldo adalah sosok yang sangat menjual. Papan iklan berjalan, begitu Forbes menjulukinya.
Kedatangan Ronaldo akan mengangkat pamor Juventus. Secara pemasaran, cakupan Juventus sebagai sebuah jenama (brand) pun akan semakin luas. Ini bisa mendatangkan keuntungan secara finansial baik berupa tambahan sponsor, penjualan merchandise, kenaikan penjualan tiket stadion, dan sebagainya.
Namun dengan investasi awal yang bisa saja lebih mahal dari 90 juta euro, apakah bisa balik modal dalam dua tahun mengingat Juventus mungkin hanya bisa memanfaatkan Ronaldo selama itu?
Silakan dipikirkan lagi, Signor Agnelli...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/prm)
Kontrak Ronaldo di Real Madrid belum habis, sehingga Juventus harus menebusnya dengan biaya. Tidak bisa gratis, seperti kala mendatangkan Andrea Pirlo sampai Emre Can.
Ini adalah Ronaldo, dan biaya transfernya tidak akan murah. Meski sudah berusia 33 tahun, tetapi Ronaldo tetaplah Ronaldo. Ini tidak akan murah, bisa saja akan melampaui rekor transfer Juventus kala mendatangkan Gonzalo Higuain dari Napoli, yaitu 90 juta euro (Rp 1,51 triliun).
Namun, Chelsea kabarnya hanya mau membayar jasa Higuain di kisaran 50 juta poundsterling (Rp 952,53 miliar). Masih kurang. Kalau tetap ngotot mendatangkan Ronaldo, Juventus harus menjual beberapa pemain lainnya.
Butuh berapa banyak? Kalau terlalu banyak, apakah tidak justru membuat Juventus pincang? Walau Ronaldo jadi datang, bisakah kehadirannya menggantikan banyak pemain yang terpaksa pergi?
Faktor kedua adalah usia. Betul, Ronaldo masih prima dan dalam kondisi puncak pada umur 33 tahun. Namun karier seorang pesepakbola tidak seperti orang kantoran. Bisa berada di posisi puncak sampai usia 35 tahun saja sudah bagus sekali.
Apalagi dengan gaya permainan Ronaldo yang eksplosif, tentu butuh banyak energi. Pada saatnya nanti, usia tidak akan bohong dan permainan Ronaldo akan digerogoti oleh waktu.
Let's say Juventus bisa memerah Ronaldo dua tahun lagi. Seorang pemain berharga mahal tapi hanya bisa dimaksimalkan selama dua tahun? Mungkin bukan keputusan yang arif.
Ketiga adalah gaji. Di Real Madrid, Ronaldo dikabarkan menerima gaji 21 juta euro (Rp 353,37 miliar) per tahun. Tahun lalu, Juventus mengeluarkan dana hampir 170 juta euro (Rp 2,86 triliu) untuk anggaran gaji pemain.
Artinya, untuk membayar Ronaldo seorang sudah memakan 12,35% dari total anggaran gaji. Lagi-lagi untuk pemain yang hanya bisa dimaksimalkan dua tahun lagi, apakah itu keputusan yang tepat?
Namun merekrut Ronaldo bukan selamanya menjadi financial dissaster. Bagaimanapun juga, Ronaldo adalah sosok yang sangat menjual. Papan iklan berjalan, begitu Forbes menjulukinya.
Kedatangan Ronaldo akan mengangkat pamor Juventus. Secara pemasaran, cakupan Juventus sebagai sebuah jenama (brand) pun akan semakin luas. Ini bisa mendatangkan keuntungan secara finansial baik berupa tambahan sponsor, penjualan merchandise, kenaikan penjualan tiket stadion, dan sebagainya.
Namun dengan investasi awal yang bisa saja lebih mahal dari 90 juta euro, apakah bisa balik modal dalam dua tahun mengingat Juventus mungkin hanya bisa memanfaatkan Ronaldo selama itu?
Silakan dipikirkan lagi, Signor Agnelli...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/prm)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular