Rini Jamin Bisa Kuasai 51% Saham Freeport Juli Ini
Exist in Exist, CNBC Indonesia
04 July 2018 11:24
Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yakin bisa mengambil alih 51% saham PT Freeport Indonesia pada akhir juli ini.
Rini menjelaskan proses negosiasi antara pemerintah dengan Freeport sudah memasuki tahap final. "Cuma kita tetap belum mau umumkan, karena harus sama-sama. Semua perjanjian harus terselesaikan termasuk Izin Usaha Pertambangan Khususnya (IUPK)," kata Rini usai acara ECGL Leadership Forum di Hotel Fairmont, Rabu (4/7/2018).
[Gambar:Video CNBC]
Menurut Rini hal-hal yang ingin dipastikan Freeport sebelum sepakat menyerahkan 51% saham adalah soal stabilitas investasi. Selain itu, nantinya juga akan masuk investasi cukup besar ke tambang Freeport karena akan mengembangkan tambang bawah tanah.
"Jadi itu semua kita selesaikan dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Targetnya Juli ini selesai semua," katanya.
Soal harga divestasi Freeport, Rini sempat menyebut nilainya sedikit di bawah US$ 4 miliar atau sekitar Rp 57 triliun. "Kisaran US$ 3,5 miliar sampaiUS$ 4 miliar."
Usai divestasi, rencananya pemerintah dan Freeport akan membentuk joint venture, pembentukan ini digagas karena Freeport ingin menjaga agar bisa tetap bekerjasama dengan Indonesia. "Ok lah kalau soal operasional mereka (Freeport) boleh mayoritas, tetapi selain itu, Indonesia yang pegang kendali," tambahnya.
Lebih lanjut, Rini mengatakan, join venture tersebut akan dikelola secara transparan dan profesional, yang juga menekankan cara bagaimana menjaga supaya pihak Freeport tidak mengintervensi pemerintah.
Joint Venture ini dibentuk antara PT Inalum (Persero) selaku induk perusahaan tambang BUMN dan Freeport McMoran. Sebelum bekerjasama dengan Freeport, Inalum terlebih dulu akan membentuk badan usaha baru yang khusus mengelola Freeport ke depan. Di perusahaan baru yang dibentuk Inalum ini nantinya akan ada saham pemerintah sebesar 20%.
(gus/gus) Next Article Terungkap, Ini 3 Program Inalum Usai Sukses Rebut Freeport
Rini menjelaskan proses negosiasi antara pemerintah dengan Freeport sudah memasuki tahap final. "Cuma kita tetap belum mau umumkan, karena harus sama-sama. Semua perjanjian harus terselesaikan termasuk Izin Usaha Pertambangan Khususnya (IUPK)," kata Rini usai acara ECGL Leadership Forum di Hotel Fairmont, Rabu (4/7/2018).
[Gambar:Video CNBC]
"Jadi itu semua kita selesaikan dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Targetnya Juli ini selesai semua," katanya.
Soal harga divestasi Freeport, Rini sempat menyebut nilainya sedikit di bawah US$ 4 miliar atau sekitar Rp 57 triliun. "Kisaran US$ 3,5 miliar sampaiUS$ 4 miliar."
Usai divestasi, rencananya pemerintah dan Freeport akan membentuk joint venture, pembentukan ini digagas karena Freeport ingin menjaga agar bisa tetap bekerjasama dengan Indonesia. "Ok lah kalau soal operasional mereka (Freeport) boleh mayoritas, tetapi selain itu, Indonesia yang pegang kendali," tambahnya.
Lebih lanjut, Rini mengatakan, join venture tersebut akan dikelola secara transparan dan profesional, yang juga menekankan cara bagaimana menjaga supaya pihak Freeport tidak mengintervensi pemerintah.
Joint Venture ini dibentuk antara PT Inalum (Persero) selaku induk perusahaan tambang BUMN dan Freeport McMoran. Sebelum bekerjasama dengan Freeport, Inalum terlebih dulu akan membentuk badan usaha baru yang khusus mengelola Freeport ke depan. Di perusahaan baru yang dibentuk Inalum ini nantinya akan ada saham pemerintah sebesar 20%.
(gus/gus) Next Article Terungkap, Ini 3 Program Inalum Usai Sukses Rebut Freeport
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular