Jonan Minta Chevron Tuntaskan IDD Sebelum Bahas Blok Rokan

Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
26 June 2018 19:07
Menteri Jonan mengatakan Chevron baru bisa dipertimbangkan untuk dapat perpanjangan Blok Rokan jika sudah tuntas soal POD proyek IDD
Foto: CNBC Indonesia/Gustidha Budiartie
Jakarta, CNBC Indonesia- Ada dua proyek besar Chevron di Indonesia saat ini, yakni proyek laut dalam Gendalo-Gehem (IDD) dan proyek perpanjangan operasional di blok minyak terbesar di Indonesia, Blok Rokan.

Dari dua proyek tersebut proyek pengembangan laut dalam di Selat Makasar bisa dibilang yang paling tersendat-sendat, sejak digagas 2007 hampir sepuluh tahun lebih masih terganjal terutama untuk proyek pengembangan tahap II yakni di lapangan Gendalo-Gehem.



Pengembangan tahap dua ini tertunda karena persoalan angka biaya investasi rencana pengembangan lapangan (Plan of Development) yang dinilai pemerintah terlalu tinggi. Bolak-balik revisi, mulai dari pengajuan US$ 6,9 miliar lalu menjadi US$ 12 miliar, turun ke US$ 9 miliar dan yang terakhir baru saja diberi tanda lampu hijau jadi US$ 5 miliar.

Usai disetujuinya nilai ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pun meminta kontraktor migas asal AS itu untuk segera merampungkan proyek agar gas bisa diproduksi sesuai target. "Jadi kami minta Chevron segera menyelesaikan IDD, sehingga pemerintah bisa mempertimbangkan Chevron untuk perpanjangan Blok Rokan," kata Jonan di Washington, Senin (25/6/2018).

Jonan menambahkan, terkait blok Rokan, pemerintah mengikuti arahan Presiden Joko Widodo untuk memilih yang menguntungkan untuk negara. Saat ini blok minyak dengan produksi terbanyak di RI ini sedang diincar oleh dua perusahaan migas raksasa, yakni Pertamina dan Chevron. "Kalau sama-sama kompetitif kita berikan ke perusahaan dalam negeri, hitungannya ekonomis sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat."




(gus/gus) Next Article Lepas 4 Blok, Chevron Bertahan di Blok Minyak Raksasa RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular