Kalah di Rokan, Chevron Bertahan di Megaproyek Laut Dalam RI
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
08 August 2018 12:04

Jakarta, CNBC Indonesia- Meski tidak mendapatkan perpanjangan hak kelola blok Rokan, Chevron Pasific Indonesia masih tetap berencana melanjutkan pengembangan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD).
Saat ini, Chevron mengaku terus melanjutkan diskusi dengan pemerintah Indonesia. "Kami masih terus berdiskusi dengan pemerintah Indonesia. Adapun, ruang lingkup proyek yang direvisi untuk IDD Tahap 2 telah menghasilkan pengurangan modal dan operasi yang signifikan," ujar External Affairs Advisor Chevron Asia Pacific Exploration and Production Cameron Van Ast saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (8/8/2018).
Lebih lanjut, ia mengatakan, IDD Tahap 2 mewakili peluang untuk meningkatkan produksi sumber daya gas domestik untuk kepentingan Indonesia, sedangan untuk IDD tahap 1, pengembangan Bangka, sudah mulai produksinya sejak 2016.
Adapun, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar juga mengatakan hal yang sama. Ia menuturkan, pembicaraan terkait proyek IDD saat ini sudah kembali dimulai, setelah sebelumnya fokus untuk pembicaraan blok Rokan.
"Proyek IDD sekarang sudah mulai lagi pembicaraannya, sedang dibahas lagi adendumnya juga," tutur Arcandra kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Sebelumnya, Chevron pun telah melego Makassar Strait, yang merupakan salah satu wilayah bagian dari IDD. Kendati demikian, perusahaan migas asal Amerika itu memastikan mega proyek ultra laut IDD masih tetap berjalan sesuai jadwal, dan saat ini sedang dalam tahap melanjutkan diskusi bersama pemerintah untuk proyek tersebut.
"Pemerintah Indonesia adalah mitra yang penting dan berharga dan kami melanjutkan diskusi pada tahap kedua untuk pengembangan Indonesia Deepwater Development (IDD)," ujar Manajer Komunikasi Chevron Indonesia Danya Dewanti saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (12/7/2018).
Blok Makassar Strait adalah blok keempat yang dilepas oleh Chevron, sebelumnya perusahaan migas asal AS ini juga telah melepas tiga blok lainnya yakni blok East Kalimantan, blok Attaka, dan saham partisipasinya di blok B South Natuna.
(gus) Next Article Chevron Ogah Ngebor Lagi di Blok Minyak Raksasa RI, Kenapa?
Saat ini, Chevron mengaku terus melanjutkan diskusi dengan pemerintah Indonesia. "Kami masih terus berdiskusi dengan pemerintah Indonesia. Adapun, ruang lingkup proyek yang direvisi untuk IDD Tahap 2 telah menghasilkan pengurangan modal dan operasi yang signifikan," ujar External Affairs Advisor Chevron Asia Pacific Exploration and Production Cameron Van Ast saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (8/8/2018).
Adapun, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar juga mengatakan hal yang sama. Ia menuturkan, pembicaraan terkait proyek IDD saat ini sudah kembali dimulai, setelah sebelumnya fokus untuk pembicaraan blok Rokan.
"Proyek IDD sekarang sudah mulai lagi pembicaraannya, sedang dibahas lagi adendumnya juga," tutur Arcandra kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Sebelumnya, Chevron pun telah melego Makassar Strait, yang merupakan salah satu wilayah bagian dari IDD. Kendati demikian, perusahaan migas asal Amerika itu memastikan mega proyek ultra laut IDD masih tetap berjalan sesuai jadwal, dan saat ini sedang dalam tahap melanjutkan diskusi bersama pemerintah untuk proyek tersebut.
"Pemerintah Indonesia adalah mitra yang penting dan berharga dan kami melanjutkan diskusi pada tahap kedua untuk pengembangan Indonesia Deepwater Development (IDD)," ujar Manajer Komunikasi Chevron Indonesia Danya Dewanti saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (12/7/2018).
Blok Makassar Strait adalah blok keempat yang dilepas oleh Chevron, sebelumnya perusahaan migas asal AS ini juga telah melepas tiga blok lainnya yakni blok East Kalimantan, blok Attaka, dan saham partisipasinya di blok B South Natuna.
(gus) Next Article Chevron Ogah Ngebor Lagi di Blok Minyak Raksasa RI, Kenapa?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular