
Chevron Rayu Luhut untuk Kembali Pegang Blok Migas Raksasa RI
Arys Aditya, CNBC Indonesia
06 June 2018 19:46

Jakarta, CNBC Indonesia- Bos Chevron hari ini menyambangi kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan untuk membahas soal investasi migas di Indonesia. Dalam pertemuan juga sempat dibahas soal tawaran Chevron untuk memperpanjang pengelolaan mereka di blok minyak raksasa di RI, blok Rokan.
Kunjungan Chevron diwakili oleh Managing Director Chevron IndoAsia Business Asia Chuck Taylor yang dijadwalkan bertemu Menko Luhut pada pukul 16.30 WIB.
Luhut memaparkan, Chevron datang memberikan apresiasi bahwa pemerintah memberikan solusi dalam masalah Chevron seperti masalah pajak, dan lainnya. Setelahnya, lanjut Luhut, Chevron menawarkan janji soal teknologi dan upaya yang bisa dilakukan perusahaan migas tersebut apabila diizinkan untuk bisa memperpanjang operasionalnya di blok Rokan.
"Dengan blok Rokan, mereka bilang akan pakai teknologi baru sehingga cadangan bisa sampai 1 miliar barel," kata Luhut. Selain itu, Chevron juga berjanji bisa memotong biaya operasional hingga 50%. "Jika tawaran mereka bagus, kenapa tidak kita kasih saja ke mereka," lanjutnya.
Berdasat data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), pada kuartal I tahun ini, blok Rokan menghasilkan minyak sekitar 210.280 barel per hari (bph) atau terbanyak dibanding blok-blok lain. Sementara untuk produksi gas, Blok Rokan memproduksi sekitar 24,26 MMSCFD.
Kontrak Cehvron di blok Rokan akan berakhir pada 2021 mendatang. Selain Chevron, blok ini juga diincar oleh perusahaan migas pelat merah PT Pertamina Persero. Posisi Chevron memang diunggulkan untuk bertahan di blok minyak tersubur di RI ini, ini tak lain karena adanya aturan Permen 23 Nomor 2018.
(gus/gus) Next Article Geser Chevron, Pertamina Bongkar Pipa-pipa Tua Blok Rokan
Kunjungan Chevron diwakili oleh Managing Director Chevron IndoAsia Business Asia Chuck Taylor yang dijadwalkan bertemu Menko Luhut pada pukul 16.30 WIB.
"Dengan blok Rokan, mereka bilang akan pakai teknologi baru sehingga cadangan bisa sampai 1 miliar barel," kata Luhut. Selain itu, Chevron juga berjanji bisa memotong biaya operasional hingga 50%. "Jika tawaran mereka bagus, kenapa tidak kita kasih saja ke mereka," lanjutnya.
Berdasat data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), pada kuartal I tahun ini, blok Rokan menghasilkan minyak sekitar 210.280 barel per hari (bph) atau terbanyak dibanding blok-blok lain. Sementara untuk produksi gas, Blok Rokan memproduksi sekitar 24,26 MMSCFD.
Kontrak Cehvron di blok Rokan akan berakhir pada 2021 mendatang. Selain Chevron, blok ini juga diincar oleh perusahaan migas pelat merah PT Pertamina Persero. Posisi Chevron memang diunggulkan untuk bertahan di blok minyak tersubur di RI ini, ini tak lain karena adanya aturan Permen 23 Nomor 2018.
(gus/gus) Next Article Geser Chevron, Pertamina Bongkar Pipa-pipa Tua Blok Rokan
Most Popular