
Hadapi Isu Baja, Siapkah Jokowi Ikuti Langkah Trump?
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
26 June 2018 18:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada Maret lalu, dunia dikejutkan dengan kebijakan baja Presiden Donald Trump. Dia mengesahkan bea masuk 25% terhadap seluruh produk baja yang masuk ke Amerika Serikat.
Alasannya, Trump melihat adanya upaya dumping yang dilakukan berbagai negara eksportir baja dan dia menyebut hal itu sebagai serangan terhadap AS.
Langkah Trump ini mendapat dukungan dari para pekerja di pabrik baja. Di dalam sebuah foto, dia berpose bersama dengan para pekerja pabrik baja usai menandatangani peraturan bea masukĀ itu.
Satu yang digarisbawahi, Trump berani menantang nada sumbang dari sejumlah negara produsen baja dan meyakini yang dilakukannya demi kepentingan Bangsa dan Negara Amerika Serikat.
Berpuluh ribu kilometer dari Negeri Paman Sam, Indonesia kurang lebih menghadapi dilema yang serupa namun tak sama.
Pengusaha baja di Indonesia mengklaim tengah menghadapi aksi tipu eksportir asing yang memasukkan baja karbon (carbon steel) ke Indonesia, namun dengan harmonized number (HS Number) baja paduan (alloy steel).
Aksi tipu itu dilakukan eksportir asing tidak lain untuk menghindari pengenaan bea masuk 15% terhadap carbon steel impor. Dengan masuk ke RI sebagai alloy steel, jelas produk baja itu dibebaskan bea masuk.
Ketua The Indonesia Iron & Steel Association Mas Wirgantoro Roes Setiyadi mengungkapkan praktik curang serupa itu sudah ditemui di negara lain. Hasilnya, produsen baja lokal banyak yang bangkrut. "Isu sebenarnya pendapatan negara yang hilang dan isu bagi industri domestik kedatangan produk yang menyaingi."
Mengenai pendapatan negara yang hilang, kata dia, nilainya fantastis bisa mencapai Rp 222 triliun.
Solusi termudah untuk menghalau praktik curang ini adalah memang seperti yang dilakukan Trump, yakni mengenakan bea masuk.
Pemerintahan Indonesia yang dipimpin Presiden Joko Widodo dinilai bisa menetapkan bea masuk terhadap alloy steel. Dengan begitu, carbon steel dan alloy steel sama-sama dikenakan bea masuk.
Pengenaan bea masuk tentu saja akan membuat negara eksportir akan teriak-teriak ke Indonesia, dan bisa jadi negara-negara itu akan membalas dengan juga mengenakan bea masuk terhadap produk RI.
Namun, apabila kita sudah mengetahui ada praktik curang yang merugikan Indonesia, apakah bisa begitu saja didiamkan. Atau, mungkin saja Jokowi memiliki cara lain yang lebih bijak untuk menyetop praktik ilegal ini tanpa harus mengikuti langkah Trump?
(ray) Next Article 'Bea Masuk Paling Tepat Halau Aksi Tipu Eksportir Baja Asing'
Alasannya, Trump melihat adanya upaya dumping yang dilakukan berbagai negara eksportir baja dan dia menyebut hal itu sebagai serangan terhadap AS.
Langkah Trump ini mendapat dukungan dari para pekerja di pabrik baja. Di dalam sebuah foto, dia berpose bersama dengan para pekerja pabrik baja usai menandatangani peraturan bea masukĀ itu.
Berpuluh ribu kilometer dari Negeri Paman Sam, Indonesia kurang lebih menghadapi dilema yang serupa namun tak sama.
Pengusaha baja di Indonesia mengklaim tengah menghadapi aksi tipu eksportir asing yang memasukkan baja karbon (carbon steel) ke Indonesia, namun dengan harmonized number (HS Number) baja paduan (alloy steel).
Aksi tipu itu dilakukan eksportir asing tidak lain untuk menghindari pengenaan bea masuk 15% terhadap carbon steel impor. Dengan masuk ke RI sebagai alloy steel, jelas produk baja itu dibebaskan bea masuk.
Ketua The Indonesia Iron & Steel Association Mas Wirgantoro Roes Setiyadi mengungkapkan praktik curang serupa itu sudah ditemui di negara lain. Hasilnya, produsen baja lokal banyak yang bangkrut. "Isu sebenarnya pendapatan negara yang hilang dan isu bagi industri domestik kedatangan produk yang menyaingi."
Pilihan Redaksi |
Mengenai pendapatan negara yang hilang, kata dia, nilainya fantastis bisa mencapai Rp 222 triliun.
Solusi termudah untuk menghalau praktik curang ini adalah memang seperti yang dilakukan Trump, yakni mengenakan bea masuk.
Pemerintahan Indonesia yang dipimpin Presiden Joko Widodo dinilai bisa menetapkan bea masuk terhadap alloy steel. Dengan begitu, carbon steel dan alloy steel sama-sama dikenakan bea masuk.
Pengenaan bea masuk tentu saja akan membuat negara eksportir akan teriak-teriak ke Indonesia, dan bisa jadi negara-negara itu akan membalas dengan juga mengenakan bea masuk terhadap produk RI.
Namun, apabila kita sudah mengetahui ada praktik curang yang merugikan Indonesia, apakah bisa begitu saja didiamkan. Atau, mungkin saja Jokowi memiliki cara lain yang lebih bijak untuk menyetop praktik ilegal ini tanpa harus mengikuti langkah Trump?
Memasuki masa kepemimpinan sebagai Presiden RI di tahun ke-empat, Jokowi memang relatif tidak pernah bersitegang dengan negara lain apalagi terkait dengan perdagangan atau perekonomian. Berbanding terbalik dengan Trump yang terus menggelorakan semangat hingga tak jarang membuat negara-negara mitra dagang AS terpancing emosinya.
(ray) Next Article 'Bea Masuk Paling Tepat Halau Aksi Tipu Eksportir Baja Asing'
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular