
Internasional
Perang Dagang Memanas, UE Kenakan Bea Impor untuk Produk AS
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
22 June 2018 07:10

Brussels, CNBC Indonesia - Uni Eropa (UE) mengenakan tarif balasan terhadap produk-produk ikonik Amerika Serikat (AS), termasuk minuman beralkohol bourbon, jeans, dan sepeda motor, pada hari Jumat (22/6/2018) dalam serangan perang dagang antara kawasan itu dengan Presiden AS Donald Trump.
Bea masuk yang mulai berlaku sejak tengah malam akan memperburuk kecemasan pasar-pasar saham global yang sebelumnya telah digoyang sentimen negatif perang dagang AS-China, AFP melaporkan.
Kepabeanan seluruh Eropa yang memiliki pasar sekitar 500 juta orang akan mulai mengenakan bea impor yang akan membuat produk-produk AS menjadi makin mahal di berbagai pusat perbelanjaan dan pabrik-pabrik.
UE mengenakan tarif terhadap produk AS senilai 2,8 miliar euro atau sekitar Rp 45,8 triliun sebagai tindakan balasan atas keputusan Trump menjatuhkan tarif tinggi terhadap ekspor baja dan aluminium Eropa.
Komisioner Perdagangan UE Cecilia Malmstrom mengatakan di pekan ini bahwa blok beranggotakan 28 negara itu tidak memiliki pilihan lain selain mengenakan tarifnya sendiri setelah diambilnya langkah sepihak dan tidak adil oleh AS itu.
Bersama dengan penerapan bea impor terhadap Meksiko dan Kanada, perang dagang ini telah memicu terjadinya perseteruan dagang global yang membuat cemas pasar keuangan seluruh dunia akan turunnya pertumbuhan ekonomi global.
"Kita sedang mengalami perang dagang, dan ini adalah perang dagang yang semakin panas," kata kepala ekonom SEB Robert Bergqvist dalam wawancaranya dengan AFP.
Brussels pertama kali membuat daftar itu di Maret saat Trump mengumumkan rencana pengenaan bea impor 25% terhadap impor baja dan 10% untuk aluminium yang juga menargetkan Kanada, Meksiko, dan sekutu lainnya.
Daftar itu tidak memuat merek namun Kepala Komisi Eropa Jean-Claude Juncker menyebut di bulan Maret bahwa UE akan menargetkan "Harley-Davidson, bourbon, dan jeans Levi's".
Buah cranberry, jus cranberry, jus jeruk, jagung manis, dan selai kacang termasuk produk makanan yang dikenakan bea masuk.
Daftar itu juga mencakup pakaian, seprai, alas kaki pria yang terbuat dari kulit, lipstick dan riasan mata, serta produk-produk baja.
(prm) Next Article UE Tuntut Pembebasan Permanen dari Bea Impor Baja AS
Bea masuk yang mulai berlaku sejak tengah malam akan memperburuk kecemasan pasar-pasar saham global yang sebelumnya telah digoyang sentimen negatif perang dagang AS-China, AFP melaporkan.
Kepabeanan seluruh Eropa yang memiliki pasar sekitar 500 juta orang akan mulai mengenakan bea impor yang akan membuat produk-produk AS menjadi makin mahal di berbagai pusat perbelanjaan dan pabrik-pabrik.
Komisioner Perdagangan UE Cecilia Malmstrom mengatakan di pekan ini bahwa blok beranggotakan 28 negara itu tidak memiliki pilihan lain selain mengenakan tarifnya sendiri setelah diambilnya langkah sepihak dan tidak adil oleh AS itu.
Bersama dengan penerapan bea impor terhadap Meksiko dan Kanada, perang dagang ini telah memicu terjadinya perseteruan dagang global yang membuat cemas pasar keuangan seluruh dunia akan turunnya pertumbuhan ekonomi global.
"Kita sedang mengalami perang dagang, dan ini adalah perang dagang yang semakin panas," kata kepala ekonom SEB Robert Bergqvist dalam wawancaranya dengan AFP.
Brussels pertama kali membuat daftar itu di Maret saat Trump mengumumkan rencana pengenaan bea impor 25% terhadap impor baja dan 10% untuk aluminium yang juga menargetkan Kanada, Meksiko, dan sekutu lainnya.
Daftar itu tidak memuat merek namun Kepala Komisi Eropa Jean-Claude Juncker menyebut di bulan Maret bahwa UE akan menargetkan "Harley-Davidson, bourbon, dan jeans Levi's".
Buah cranberry, jus cranberry, jus jeruk, jagung manis, dan selai kacang termasuk produk makanan yang dikenakan bea masuk.
Daftar itu juga mencakup pakaian, seprai, alas kaki pria yang terbuat dari kulit, lipstick dan riasan mata, serta produk-produk baja.
(prm) Next Article UE Tuntut Pembebasan Permanen dari Bea Impor Baja AS
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular