
Internasional
Dibayangi Bea Impor Otomotif, UE Ancam Serang Balik AS
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
19 February 2019 07:14

Brussels, CNBC Indonesia - Pengenaan bea impor otomotif Amerika Serikat (AS) terhadap mobil-mobil Eropa bisa berarti Eropa akan membeli lebih sedikit kedelai dan gas cair dari AS, kata Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, Senin (18/2/2019).
Juncker memimpin lembaga yang bertugas melakukan perundingan perdagangan bagi seluruh 28 anggota Uni Eropa (UE).
Ia mengatakan dalam wawancara dengan surat kabar Stuttgarter Zeitung bahwa ia memiliki kesepakatan dengan Presiden AS Donald Trump bahwa tidak ada pengenaan bea masuk untuk saat ini, dilansir dari Reuters.
"Trump telah berjanji kepada saya bahwa tidak akan ada bea impor mobil untuk saat ini. Saya percaya padanya," ujar Juncker.
"Namun, bila ia mengingkari komitmen itu, kami akan merasa tidak lagi terikat pada janji kami untuk membeli lebih banyak kedelai dan gas cair dari AS. Namun, saya akan sangat menyesalinya," tambahnya.
Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) mengirim laporan kepada Trump, Minggu (17/2/2019) mengenai hasil penyelidikan impor mobil terhadap keamanan nasional yang dikenal dengan nama Section 232.
Laporan itu dapat membuat sang presiden menerapkan bea impor tinggi terhadap mobil dan suku cadang impor. Juru bicara departemen menolak menjelaskan isi laporan tersebut.
Trump memiliki waktu 90 hari untuk memutuskan apakah akan menindaklanjuti rekomendasi penyelidikan.
Para pejabat industri otomotif memperkirakan laporan itu berpotensi menyebabkan diterapkannya bea masuk terhadap kendaraan yang dirakit sepenuhnya atau pada teknologi dan komponen yang terkait dengan kendaraan listrik, otomatis, terhubung, dan berbagi.
Saksikan video mengenai perekonomian Inggris yang diproyeksi melambat berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Trump Siapkan Ancaman Bea Impor bagi Mobil Eropa
Juncker memimpin lembaga yang bertugas melakukan perundingan perdagangan bagi seluruh 28 anggota Uni Eropa (UE).
![]() |
Ia mengatakan dalam wawancara dengan surat kabar Stuttgarter Zeitung bahwa ia memiliki kesepakatan dengan Presiden AS Donald Trump bahwa tidak ada pengenaan bea masuk untuk saat ini, dilansir dari Reuters.
"Namun, bila ia mengingkari komitmen itu, kami akan merasa tidak lagi terikat pada janji kami untuk membeli lebih banyak kedelai dan gas cair dari AS. Namun, saya akan sangat menyesalinya," tambahnya.
Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) mengirim laporan kepada Trump, Minggu (17/2/2019) mengenai hasil penyelidikan impor mobil terhadap keamanan nasional yang dikenal dengan nama Section 232.
Laporan itu dapat membuat sang presiden menerapkan bea impor tinggi terhadap mobil dan suku cadang impor. Juru bicara departemen menolak menjelaskan isi laporan tersebut.
Trump memiliki waktu 90 hari untuk memutuskan apakah akan menindaklanjuti rekomendasi penyelidikan.
Para pejabat industri otomotif memperkirakan laporan itu berpotensi menyebabkan diterapkannya bea masuk terhadap kendaraan yang dirakit sepenuhnya atau pada teknologi dan komponen yang terkait dengan kendaraan listrik, otomatis, terhubung, dan berbagi.
Saksikan video mengenai perekonomian Inggris yang diproyeksi melambat berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Trump Siapkan Ancaman Bea Impor bagi Mobil Eropa
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular