Internasional

Rencana Bea Impor Otomotif Trump Bikin Resah Pabrikan AS

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
18 February 2019 12:05
Industri otomotif telah memperingatkan bahwa bea impor 25% terhadap jutaan mobil dan suku cadang impor akan membuat harga kendaraan naik hingga ribuan dolar.
Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Jakarta, CNBC Indonesia - Rampungnya laporan terkait ancaman impor otomotif terhadap keamanan nasional Amerika Serikat (AS) menyalakan lagi kekhawatiran pelaku industri terkait akan potensi pengenaan bea impor baru.

Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) mengirim laporan kepada Presiden AS Donald Trump yang dapat membuatnya menerapkan bea impor tinggi terhadap mobil dan suku cadang impor, Minggu (17/2/2019).


Trump memiliki waktu 90 hari untuk memutuskan apakah akan menindaklanjuti rekomendasi tersebut.

Para pejabat industri otomotif menduga laporan itu akan menyebabkan diterapkannya bea masuk terhadap kendaraan yang dirakit sepenuhnya atau pada teknologi dan komponen yang terkait dengan kendaraan listrik, otomatis, terhubung, dan berbagi.

Industri otomotif telah memperingatkan bahwa bea impor 25% terhadap jutaan mobil dan suku cadang impor akan membuat harga kendaraan naik hingga ribuan dolar. Selain itu, pengenaan bea masuk tersebut berpotensi menyebabkan hilangnya ratusan ribu lapangan kerja di seluruh AS, dilansir dari Reuters.

Rencana Bea Impor Otomotif Trump Bikin Resah Pabrikan ASFoto: REUTERS/Rebecca Cook

Asosiasi Pabrikan Motor dan Suku Cadang AS, yang mewakili pemasok suku cadang, memperingatkan bahwa bea masuk akan memangkas investasi di AS saat industri otomotif masih terguncang oleh penurunan penjualan, bea impor Trump terhadap baja dan aluminium serta suku cadang impor dari China.

"Berbagai bea masuk ini, bila dikenakan, dapat memindahkan pengembangan dan implementasi teknologi otomotif ke luar negeri, dan membuat Amerika tertinggal," ujar asosiasi dalam sebuah pernyataan.

"Tidak ada satu pun perusahaan di industri otomotif dalam negeri yang meminta dilakukannya penyelidikan ini."


Departemen Perdagangan memulai penyelidikannya Mei 2018 lalu atas permintaan Trump. Tujuan dari penyelidikan yang disebut Section 232 ini adalah untuk menentukan dampak impor tersebut terhadap keamanan nasional.

Trump pada hari Jumat mengatakan bea impor melindungi industri dan juga membantu AS mendapatkan kesepakatan perdagangan.

"Saya menyukai bea impor namun saya juga senang menggunakannya dalam negosiasi," katanya.

Saksikan video janji Trump tunda pengenaan bea impor berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Perang Dagang Belum Usai, Trump Sudah Siapkan Serangan Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular