
RI Lolos EU Flight Ban, Garuda Kaji Buka Rute ke Prancis
Exist In Exist, CNBC Indonesia
15 June 2018 20:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai nasional Garuda Indonesia sedang mengkaji rencana pembukaan rute baru ke Eropa menyusul makin terbukanya pasar Benua Biru setelah Indonesia berhasil keluar dari daftar hitam maskapai Uni Eropa atau EU Air Safety List hari Kamis (14/6/2018).
"Kita sedang mempelajari saat ini untuk 2019 yang dari Prancis juga bisa. Kalau tidak salah, inbound turis dari Prancis itu sekitar 400.000-an. Jadi, ini salah satu market yang bisa dikembangkan," kata Direktur Utara Garuda Indonesia Pahala Mansury saat ditemui di sela-sela open house Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hari Jumat (15/6/2018).
Garuda termasuk ke dalam maskapai yang terdampak larangan terbang UE ketika pertama kali diterapkan di 2007. Namun, tahun 2015 Garuda berhasil keluar dari daftar tersebut.
Sejak saat itu, maskapai pelat merah ini telah membuka rute penerbangan ke Amsterdam, Frankfurt, dan London.
"Kalau Garuda sendiri memang kita sudah terlebih dahulu keluar dari EU ban. Ini yang kita pastikan selama ini kita jaga terus. Kuncinya di safety sama maintanance," tambah Pahala.
Ia berharap pencabutan larangan terbang bagi seluruh maskapai Indonesia dapat meningkatkan kepercayaan Eropa kepada penerbangan Indonesia. Peringkat Garuda langsung melonjak menjadi bintang tujuh dari bintang lima setelah Indonesia keluar dari daftar hitam Eropa.
"Pertumbuhannya bisa mendekati 20%. Belanda sendiri inbound turisnya bisa 300.000 per tahun, belum lagi yang dari Prancis. Jadi, kalau dikumpulkan, Uni Eropa ini mungkin sama besarnya dengan Jepang," ujarnya.
(prm/prm) Next Article Tahukah Anda Kalau Garuda Juga Angkut Nuklir & Mobil McLaren?
"Kita sedang mempelajari saat ini untuk 2019 yang dari Prancis juga bisa. Kalau tidak salah, inbound turis dari Prancis itu sekitar 400.000-an. Jadi, ini salah satu market yang bisa dikembangkan," kata Direktur Utara Garuda Indonesia Pahala Mansury saat ditemui di sela-sela open house Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hari Jumat (15/6/2018).
Garuda termasuk ke dalam maskapai yang terdampak larangan terbang UE ketika pertama kali diterapkan di 2007. Namun, tahun 2015 Garuda berhasil keluar dari daftar tersebut.
"Kalau Garuda sendiri memang kita sudah terlebih dahulu keluar dari EU ban. Ini yang kita pastikan selama ini kita jaga terus. Kuncinya di safety sama maintanance," tambah Pahala.
Ia berharap pencabutan larangan terbang bagi seluruh maskapai Indonesia dapat meningkatkan kepercayaan Eropa kepada penerbangan Indonesia. Peringkat Garuda langsung melonjak menjadi bintang tujuh dari bintang lima setelah Indonesia keluar dari daftar hitam Eropa.
Pahala mengakui traffic penerbangan ke Eropa cukup besar.
"Pertumbuhannya bisa mendekati 20%. Belanda sendiri inbound turisnya bisa 300.000 per tahun, belum lagi yang dari Prancis. Jadi, kalau dikumpulkan, Uni Eropa ini mungkin sama besarnya dengan Jepang," ujarnya.
Dikeluarkannya Indonesia dari larangan terbang UE tidak hanya membuat maskapai dalam negeri dapat terbang ke Benua Biru namun juga memberi kenyamanan bagi penumpang dari Eropa yang terbang di rute domestik menggunakan maskapai lokal sebab mereka kini kembali ditanggung asuransi negaranya.
(prm/prm) Next Article Tahukah Anda Kalau Garuda Juga Angkut Nuklir & Mobil McLaren?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular