Internasional
Penasihat Ekonomi Trump, Larry Kudlow, Kena Serangan Jantung
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
12 June 2018 07:53
Jakarta, CNBC Indonesia - Penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, terkena serangan jantung.
Kabar itu disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di akun media sosial Twitter hari Selasa (12/6/2018) pagi menjelang pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, di Singapura.
"Larry Kudlow kami yang hebat, yang selama ini telah bekerja keras di bidang perdagangan dan ekonomi, baru saja mengalami serangan jantung. Ia sekarang berada di Walter Reed Medical Center," cuitnya.
Kudlow saat ini menjabat sebagai direktur Dewan Ekonomi Nasional dan merupakan penasihat ekonomi utama Gedung Putih. Ia ditunjuk menggantikan Gary Cohn yang mengundurkan diri bulan Maret lalu setelah pendapatnya untuk tidak menetapkan tarif impor pada baja dan aluminium ditolak Trump.
Kudlow sendiri saat itu menyatakan mendukung perdagangan bebas dan secara terang-terangan menentang penerapan tarif, dan mengaku selama beberapa pekan terakhir telah menjalin komunikasi rutin dengan Cohn.
Kudlow, yang dulunya merupakan ekonom Wall Street dan mantan kontributor senior CNBC, pada hari Minggu (10/6/2018) lalu mengecam Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan menyebutnya 'amatir' dan 'seperti siswa baru' atas konferensi pers yang dia berikan setelah Trump meninggalkan pertemuan tingkat tinggi Kelompok Tujuh (Group of Seven/ G7) hari Sabtu (9/6/2018).
"Dia mengadakan konferensi pers dan dia mengatakan AS menghina. Dia mengatakan bahwa Kanada harus berdiri sendiri. Dia mengatakan bahwa kita adalah masalah terkait tarif. Bagian non-faktual dari ini adalah mereka memiliki tarif yang sangat besar," kata Kudlow kepada 'State of the Union' CNN.
"Begini masalahnya," tambahnya. "Dia benar-benar menusuk kita dari belakang."
(prm) Next Article Kondisi Larry Kudlow 'Baik' Pasca-Serangan Jantung
Kabar itu disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di akun media sosial Twitter hari Selasa (12/6/2018) pagi menjelang pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, di Singapura.
 Foto: CNBC Indonesia via Twitter |
Kudlow sendiri saat itu menyatakan mendukung perdagangan bebas dan secara terang-terangan menentang penerapan tarif, dan mengaku selama beberapa pekan terakhir telah menjalin komunikasi rutin dengan Cohn.
Kudlow, yang dulunya merupakan ekonom Wall Street dan mantan kontributor senior CNBC, pada hari Minggu (10/6/2018) lalu mengecam Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan menyebutnya 'amatir' dan 'seperti siswa baru' atas konferensi pers yang dia berikan setelah Trump meninggalkan pertemuan tingkat tinggi Kelompok Tujuh (Group of Seven/ G7) hari Sabtu (9/6/2018).
"Dia mengadakan konferensi pers dan dia mengatakan AS menghina. Dia mengatakan bahwa Kanada harus berdiri sendiri. Dia mengatakan bahwa kita adalah masalah terkait tarif. Bagian non-faktual dari ini adalah mereka memiliki tarif yang sangat besar," kata Kudlow kepada 'State of the Union' CNN.
"Begini masalahnya," tambahnya. "Dia benar-benar menusuk kita dari belakang."
(prm) Next Article Kondisi Larry Kudlow 'Baik' Pasca-Serangan Jantung
Most Popular