
Internasional
Larry Kudlow Gantikan Gary Cohn Jadi Penasihat Ekonomi Trump
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
15 March 2018 11:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Larry Kudlow akan menggantikan posisi Gary Cohn sebagai penasihat ekonomi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dilansir dari CNBC International, Kudlow dan Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa Kudlow, yang merupakan seorang ekonom dan kontributor senior CNBC, menerima jabatan direktur Dewan Ekonomi Nasional. Trump menawari Kudlow posisi itu pada Selasa (13/2/2018) malam setelah sebelumnya saling berkomunikasi di hari Minggu dan Senin.
"Saya sudah mengenalnya dan mewawancarainya selama lebih dari 20 tahun. Saya merasa sangat nyaman bersamanya dan tidak sabar untuk segera memulai tugas ini," ujar Kudlow kepada CNBC.
Dalam sebuah pernyataan resmi, juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan pemerintah "akan memastikan transisi jabatan dilakukan secara mulus dan menginformasikan mengenai waktu serah terima jabatan secara resmi."
Kudlow, 70 tahun, akan menggantikan Cohn yang mengundurkan diri pekan lalu setelah pendapatnya untuk tidak menetapkan tarif impor pada baja dan aluminium ditolak. Kudlow sendiri mendukung perdagangan bebas dan secara terang-terangan menentang penerapan tarif, dan mengaku selama beberapa pekan terakhir telah menjalin komunikasi rutin dengan Cohn.
Ketika Cohn mengundurkan diri, Kudlow menyatakan kekecewaannya pada langkah yang diambil Cohn dan juga pada penerapan tarif yang diusulkan Trump. Namun, ia nampaknya mendukung beberapa kebijakan perdagangan yang ditargetkan Trump.
Pada hari Selasa Presiden mengatakan akan menerima perbedaan pendapat yang terjadi di antara dirinya dan Kudlow jika ia memilihnya untuk menjabat posisi tersebut.
"Kami tidak selalu sepakat dalam segala hal, namun dalam hal ini perbedaan pendapat merupakan hal bagus," ujar Trump. "Saya ingin mendengar pendapat yang berbeda. Kami sepakat dalam hampir segala hal. Dia harus bergabung sekarang juga untuk memercayai bahwa penerapan tarif adalah inti negosiasi [dagang]."
Dengan mempekerjakan Kudlow, Trump menambah seorang lagi penasihat yang mendukung penerapan tarif pajak yang lebih rendah, peraturan bsinis yang lebih longgar, dan sistem imigrasi, yang ia sebut, berbasis kemampuan. Namun sepertinya Trump mungkin akan sering mendapat kritik terhadap kebijakan perdagangan yang ia sarankan.
Direktur Dewan Ekonomi Nasional bertugas memberi saran dan masukan kepada Presiden mengenai isu ekonomi dan bekerja untuk menerapkan kebijakan. Pada bulan Desember, Cohn mengawasi kebijakan perombakan pajak oleh Republikan yang ditandatangani Trump.
Kepada CNBC, Kudlow mengatakan ia juga mendukung pemotongan pajak yang dulu diterapkan dan memperkirakan "akan ada lebih banyak tindakan serupa yang akan dibuat".
Pada tahun 2016, Trump memenangkan pemilihan presiden karena berjanji akan membuat kebijakan atau setidaknya merombak kebijakan perdagangan AS dan menghapuskan tindakan perdagangan yang dianggapnya tidak adil. Ia menganggap sebagian isi perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) merugikan pekerja industri dari Amerika Serikat.
Kudlow bekerja di badan anggaran pemerintah selama pemerintahan Reagan dan merupakan kepala ekonom di Bear Stearns sejak 1987 hingga 1994. Secara tidak resmi ia menjadi penasihat Trump di bidang ekonomi dan pajak selama pencalonan Trump dulu.
Pada hari Rabu kepada CNBC, Kudlow menekankan 'kedekatannya' dengan beberapa anggota parlemen di Kongres. Kudlow mengatakan Juru Bicara Dewan, Paul Ryan, baru-baru ini menghubunginya dan mengatakan 'teramat sangat antusias' mendengar kabar menjabatnya Kudlow sebagai penasihat ekonomi utama di Gedung Putih.
Dia menambahkan "ingin bekerja sama dengan" Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan mengatakan penasihat perdagangan, Peter Navarro, merupakan tamu reguler di acara CNBC "The Kudlow Report".
Navarro, yang telah mendukung tindakan agresif untuk melawan praktik perdagangan China, berdebat dengan Cohn mengenai penetapan tarif.
Kudlow mengatakan tugasnya 'bukan untuk memperbarui sesuatu namun untuk menjalankan' kebijakan.
"Saya akan melayani presiden," ujarnya. "Seperti saat saya melakukan pekerjaan di masa Reagan, membicarakan dan menentang, namun saat presiden telah membuat keputusan, itulah hasilnya. Tugas saya adalah untuk menjalankan. Anda tidak bekerja di birokrasi yang tanpa akhir ini untuk menghindar dan menunda. Dewan Ekonomi Nasional dalam beberapa hal seperti seorang broker informasi dan saya akan mengemban tugas itu."
(prm) Next Article Trump: Perang Dagang Tidak Rugikan Kami
Dilansir dari CNBC International, Kudlow dan Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa Kudlow, yang merupakan seorang ekonom dan kontributor senior CNBC, menerima jabatan direktur Dewan Ekonomi Nasional. Trump menawari Kudlow posisi itu pada Selasa (13/2/2018) malam setelah sebelumnya saling berkomunikasi di hari Minggu dan Senin.
"Saya sudah mengenalnya dan mewawancarainya selama lebih dari 20 tahun. Saya merasa sangat nyaman bersamanya dan tidak sabar untuk segera memulai tugas ini," ujar Kudlow kepada CNBC.
Kudlow, 70 tahun, akan menggantikan Cohn yang mengundurkan diri pekan lalu setelah pendapatnya untuk tidak menetapkan tarif impor pada baja dan aluminium ditolak. Kudlow sendiri mendukung perdagangan bebas dan secara terang-terangan menentang penerapan tarif, dan mengaku selama beberapa pekan terakhir telah menjalin komunikasi rutin dengan Cohn.
Ketika Cohn mengundurkan diri, Kudlow menyatakan kekecewaannya pada langkah yang diambil Cohn dan juga pada penerapan tarif yang diusulkan Trump. Namun, ia nampaknya mendukung beberapa kebijakan perdagangan yang ditargetkan Trump.
Pada hari Selasa Presiden mengatakan akan menerima perbedaan pendapat yang terjadi di antara dirinya dan Kudlow jika ia memilihnya untuk menjabat posisi tersebut.
"Kami tidak selalu sepakat dalam segala hal, namun dalam hal ini perbedaan pendapat merupakan hal bagus," ujar Trump. "Saya ingin mendengar pendapat yang berbeda. Kami sepakat dalam hampir segala hal. Dia harus bergabung sekarang juga untuk memercayai bahwa penerapan tarif adalah inti negosiasi [dagang]."
Dengan mempekerjakan Kudlow, Trump menambah seorang lagi penasihat yang mendukung penerapan tarif pajak yang lebih rendah, peraturan bsinis yang lebih longgar, dan sistem imigrasi, yang ia sebut, berbasis kemampuan. Namun sepertinya Trump mungkin akan sering mendapat kritik terhadap kebijakan perdagangan yang ia sarankan.
Direktur Dewan Ekonomi Nasional bertugas memberi saran dan masukan kepada Presiden mengenai isu ekonomi dan bekerja untuk menerapkan kebijakan. Pada bulan Desember, Cohn mengawasi kebijakan perombakan pajak oleh Republikan yang ditandatangani Trump.
Kepada CNBC, Kudlow mengatakan ia juga mendukung pemotongan pajak yang dulu diterapkan dan memperkirakan "akan ada lebih banyak tindakan serupa yang akan dibuat".
Pada tahun 2016, Trump memenangkan pemilihan presiden karena berjanji akan membuat kebijakan atau setidaknya merombak kebijakan perdagangan AS dan menghapuskan tindakan perdagangan yang dianggapnya tidak adil. Ia menganggap sebagian isi perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) merugikan pekerja industri dari Amerika Serikat.
Kudlow bekerja di badan anggaran pemerintah selama pemerintahan Reagan dan merupakan kepala ekonom di Bear Stearns sejak 1987 hingga 1994. Secara tidak resmi ia menjadi penasihat Trump di bidang ekonomi dan pajak selama pencalonan Trump dulu.
Pada hari Rabu kepada CNBC, Kudlow menekankan 'kedekatannya' dengan beberapa anggota parlemen di Kongres. Kudlow mengatakan Juru Bicara Dewan, Paul Ryan, baru-baru ini menghubunginya dan mengatakan 'teramat sangat antusias' mendengar kabar menjabatnya Kudlow sebagai penasihat ekonomi utama di Gedung Putih.
Dia menambahkan "ingin bekerja sama dengan" Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan mengatakan penasihat perdagangan, Peter Navarro, merupakan tamu reguler di acara CNBC "The Kudlow Report".
Navarro, yang telah mendukung tindakan agresif untuk melawan praktik perdagangan China, berdebat dengan Cohn mengenai penetapan tarif.
Kudlow mengatakan tugasnya 'bukan untuk memperbarui sesuatu namun untuk menjalankan' kebijakan.
"Saya akan melayani presiden," ujarnya. "Seperti saat saya melakukan pekerjaan di masa Reagan, membicarakan dan menentang, namun saat presiden telah membuat keputusan, itulah hasilnya. Tugas saya adalah untuk menjalankan. Anda tidak bekerja di birokrasi yang tanpa akhir ini untuk menghindar dan menunda. Dewan Ekonomi Nasional dalam beberapa hal seperti seorang broker informasi dan saya akan mengemban tugas itu."
(prm) Next Article Trump: Perang Dagang Tidak Rugikan Kami
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular