Internasional

AS Buka Peluang Pengecualian Bea Impor Baja

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
08 March 2018 07:16
Presiden AS Donald Trump dijadwalkan menandatangani aturan bea impor baja dan aluminium akhir pekan ini.
Foto: REUTERS / Mike Theiler
Washington, CNBC Indonesia - Gedung Putih membuka kemungkinan pengecualian pengenaan bea masuk untuk impor baja dan aluminium bagi tidak hanya Kanada dan Meksiko namun juga beberapa negara lainnya. Hal itu terjadi setelah berbagai tekanan ditujukan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar menerapkan kebijakan tepat sasaran yang tidak merugikan sekutu-sekutu negara itu.

Trump dijadwalkan menandatangani kebijakan bea impor bertarif tinggi itu akhir pekan ini, kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, hari Rabu (7/3/2018) atau sehari setelah pengunduran diri penasihat ekonomi Trump, Gary Cohn, Reuters melaporkan.

"Kami memperkirakan Presiden akan menandatanganinya akhir pekan ini dan akan ada kemungkinan pengecualian untuk Meksiko dan Kanada berdasarkan alasan keamanan nasional dan mungkin juga untuk beberapa negara lainnya," kata Sanders dalam sebuah konferensi pers rutin. "[Kebijakan] ini akan diterapkan negara per negara dan akan didasarkan pada keamanan nasional."

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Trump ingin menandatangani keputusan presiden hari Kamis siang namun hal itu bisa mundur hingga hari Jumat karena alasan proses hukum.

Pengenaan bea impor akan berlaku sekitar dua minggu setelah Trump menandatangani aturan itu, menurut informasi dari seorang pejabat senior AS.

Aturan itu akan mengenakan bea masuk 25% untuk impor baja dan 10% untuk aluminium untuk mencegah masuknya produk impor murah, khususnya dari China, yang menurut Trump merugikan industri dan lapangan kerja AS.

Kebijakan yang tidak menyantumkan pengecualian berisiko memunculkan aksi balas dendam terhadap barang-barang ekspor AS, tidak terkecuali dari Kanada dan Meksiko, dan memperumit perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (North America Free Trade Agreement/ NAFTA).

Sebelumnya, Trump mengatakan pada hari Rabu Kanada dan Meksiko akan dikecualikan dari pengenaan tarif bila perundingan NAFTA berjalan lancar.


Pengunduran diri Cohn dianggap banyak pihak membuka jalan bagi tokoh-tokoh pendukung ekonomi protektif, seperti Menteri Perdagangan Wilbur Ross dan penasihat kebijakan dagang Trump, Peter Navarro, untuk memberikan pengaruhnya dan mewujudkan kebijakan pengenaan bea impor itu.

Cohn, yang juga mantan COO Goldman Sachs, terang-terangan menentang kebijakan ekonomi protektif Trump.

Sanders mengatakan Trump sedang mempertimbangkan beberapa kandidat untuk menggantikan Cohn sementara Navarro mengaku ia dinominasikan untuk posisi itu.
(prm) Next Article Uni Eropa Menentang Rencana Pengenaan Bea Impor Baja AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular