Internasional

Pengumuman Kebijakan Bea Impor Baja Trump Bisa Saja Mundur

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
06 March 2018 07:51
Perdebatan mengenai detail pengenaan bea impor baja AS di dalam Gedung Putih masih berlangsung.
Foto: Reuters
Washington, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghadapi tekanan dari politisi, sekutu diplomatik, maupun perusahaan-perusahaan dalam negeri yang mendesaknya membatalkan rencana pengenaan bea impor baja dan aluminium.

Namun, Trump mengatakan ia tidak akan mundur.

Di dalam Gedung Putih sendiri perdebatan dan ketidakjelasan mengenai detail waktu penerapan dan cakupan tarif yang diperkirakan akan memukul Kanada dan Meksiko itu masih terjadi.

Upaya Trump dan negosiator perdagangan AS untuk menghubungkan antara pembicaraan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (North America Free Trade Agremeent/ NAFTA) dengan penerapan bea impor itu menerima keberatan dari pemerintah Kanada maupun Meksiko, dilansir dari Reuters.


Bahkan, politisi dari partai pendukung pemerintah, Partai Republik, ikut menekan Trump dalam upaya yang dipimpin oleh juru bicara Dewan Perwakilan Rakyat, Paul Ryan. Negara federal asal Ryan, Wisconsin, akan terpukul oleh rencana balasan Eropa mengenakan bea impor terhadap sepeda motor Harley Davidson.

Politisi Republik lainnya, Kevin Brady, menyerukan kepada Trump agar tidak menyerang sekutu terdekat AS.

Rencana pengenaan bea impor itu telah mengguncang pasar saham seluruh dunia sebab berbagai pihak cemas perang dagang akan terjadi dan menghambat pertumbuhan ekonomi global.

Namun, saham-saham Wall Street kembali menguat hari Senin (5/3/2018) setelah investor melihat penerapan tarif itu bisa saja tidak jadi dilakukan akibat banyaknya protes dari berbagai negara. Investor juga memandang rencana tersebut digunakan Trump sebagai taktik negosiasi dagangnya.

"Kami tidak akan mundur," kata Trump dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. "Saya kira kalian akan menghadapi perang dagang," tambahnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Rencana Trump itu memantik pembicaraan tentang perang dagang yang ia sebut mudah dimenangkan oleh AS. Ia juga mengamcam akan mengenakan pajak untuk pabrikan mobil asal Eropa setelah Uni Eropa (UE) mengeluarkan protes keras.

Salah satu pabrikan yang akan terdampak adalah BMW yang sebenarnya memiliki pabrik di AS dan menjadi salah satu yang terbesar dan menyerap paling banyak tenaga kerja di negara itu.

Trump sebelumnya mengatakan akan secara resmi mengumumkan kebijakan itu minggu ini. Namun, beberapa sumber di Gedung Putih mengatakan hal itu mungkin baru akan terjadi minggu depan.


Para stafnya sedang pontang-panting melengkapi berbagai dokumen yang diminta Trump agar pengumuman itu bisa terjadi. Waktu tepat pengumuman masih belum pasti sebab dokumen bea masuk itu masih harus disusun dan harus melewati proses peninjauan yang bisa menghabiskan waktu berhari-hari, kata seorang staf pemerintahan.

Selalu ada kemungkinan Trump akan mengubah pengumuman awalnya untuk mengakomodasi kekhawatiran yang berkembang saat ini, ujar seorang sumber yang mengetahui perdebatan di dalam Gedung Putih.
(prm) Next Article Uni Eropa Menentang Rencana Pengenaan Bea Impor Baja AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular