
Penasihat Ekonomi Trump Mundur, Futures Wall Street Merah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
07 March 2018 19:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS), siap-siap Wall Street dibuka melemah pada perdagangan hari ini. Hal ini diindikasikan oleh kontrak futures tiga indeks saham utama AS yang berada di zona merah sampai dengan berita ini diturunkan: Dow Jones turun 1,05%, S&P 500 turun 0,75%, dan Nasdaq turun 0,62%.
Tekanan bagi Wall Street datang dari meningkatnya potensi perang dagang dalam skala global, pasca Gary Cohn yang merupakan penasihat ekonomi dari Presiden AS Donald Trump mengundurkan diri dari posisinya. Mantan petinggi Goldman Sachs tersebut dipaksa angkat kaki dari gedung putih pasca Trump bersikukuh untuk menerapkan kebijakan pengenaan bea masuk untuk baja dan aluminium masing-masing sebesar 25% dan 10%.
Seperti diketahui, Cohn merupakan salah satu sosok yang gencar menyuarakan perlawanan terhadap kebijakan proteksionisme. Mundurnya Cohn lantas dianggap pelaku pasar bahwa Trump bukan hanya menggertak ketika mengumumkan kebijakan tersebut minggu lalu; potensi perang dagang dalam skala global lantas menjadi sangat nyata.
Tak hanya Wall Street, pengunduran diri Cohn juga sukses membawa bursa saham Asia berakhir di zona merah.
Pernyataan The Fed
Pada perdagangan hari ini, investor akan mewaspadai rilis data-data ekonomi dari negeri paman sam. Salah satu yang menjadi fokus utama adalah data penciptaan lapangan kerja non-pertanian periode Februari 2018 oleh ADP. Data resmi dari pemerintah AS sendiri baru akan diumumkan pada hari Jumat mendatang. Selain itu, ada juga rilis data cadangan minyak AS untuk minggu yang berakhir pada 2 Maret silam, dimana hasilnya akan sangat mempengaruhi pergerakan harga minyak mentah dunia.
Pernyataan dari anggota the Federal Reserve juga akan dimonitor oleh pelaku pasar. Hari ini, dua anggota the Fed yaitu Raphael Bostic dan William Dudley dijadwalkan untuk berbicara. Segala pernyataan yang berkaitan dengan langkah normalisasi suku bunga acuan dapat menjadi penentu pergerakan pasar.
Diplomasi Korea Utara
Terakhir, investor juga akan mencermati segala perkembangan terkait dengan Korea Utara. Sebelumnya, Korea Selatan telah mengumumkan bahwa negara pimpinan Kim Jong-Un tersebut siap untuk mendiskusikan denuklirisasi dengan AS. Segala uji coba terkait senjata nuklir lantas akan dihentikan kala perundingan tersebut dilaksanakan.
(hps/hps) Next Article Wall Street Rapor Merah, Tergelincir dari Rekor Tertinggi
Tekanan bagi Wall Street datang dari meningkatnya potensi perang dagang dalam skala global, pasca Gary Cohn yang merupakan penasihat ekonomi dari Presiden AS Donald Trump mengundurkan diri dari posisinya. Mantan petinggi Goldman Sachs tersebut dipaksa angkat kaki dari gedung putih pasca Trump bersikukuh untuk menerapkan kebijakan pengenaan bea masuk untuk baja dan aluminium masing-masing sebesar 25% dan 10%.
Seperti diketahui, Cohn merupakan salah satu sosok yang gencar menyuarakan perlawanan terhadap kebijakan proteksionisme. Mundurnya Cohn lantas dianggap pelaku pasar bahwa Trump bukan hanya menggertak ketika mengumumkan kebijakan tersebut minggu lalu; potensi perang dagang dalam skala global lantas menjadi sangat nyata.
Pernyataan The Fed
Pada perdagangan hari ini, investor akan mewaspadai rilis data-data ekonomi dari negeri paman sam. Salah satu yang menjadi fokus utama adalah data penciptaan lapangan kerja non-pertanian periode Februari 2018 oleh ADP. Data resmi dari pemerintah AS sendiri baru akan diumumkan pada hari Jumat mendatang. Selain itu, ada juga rilis data cadangan minyak AS untuk minggu yang berakhir pada 2 Maret silam, dimana hasilnya akan sangat mempengaruhi pergerakan harga minyak mentah dunia.
Pernyataan dari anggota the Federal Reserve juga akan dimonitor oleh pelaku pasar. Hari ini, dua anggota the Fed yaitu Raphael Bostic dan William Dudley dijadwalkan untuk berbicara. Segala pernyataan yang berkaitan dengan langkah normalisasi suku bunga acuan dapat menjadi penentu pergerakan pasar.
Diplomasi Korea Utara
Terakhir, investor juga akan mencermati segala perkembangan terkait dengan Korea Utara. Sebelumnya, Korea Selatan telah mengumumkan bahwa negara pimpinan Kim Jong-Un tersebut siap untuk mendiskusikan denuklirisasi dengan AS. Segala uji coba terkait senjata nuklir lantas akan dihentikan kala perundingan tersebut dilaksanakan.
(hps/hps) Next Article Wall Street Rapor Merah, Tergelincir dari Rekor Tertinggi
Most Popular