Mundurnya Gary Cohn Jatuhkan Bursa-bursa Asia

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
07 March 2018 16:24
Mundurnya penasihat ekonomi Trump, Gary Cohn, membuat investor khawatir politisi yang mendukung kebijakan dagang protektif akan makin kuat di pemerintahan AS.
Foto: Reuters
Hong Kong, CNBC Indonesia - Mundurnya penasihat ekonomi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Gary Cohn, menghidupkan kembali kecemasan investor akan terjadinya perang dagang global dan mengirim pasar saham Asia ke zona negatif pada perdagangan hari Rabu (7/3/2018).

Kegembiraan akibat kabar kesediaan Korea Utara untuk membahas proses denuklirisasi dengan AS dan Korea Selatan seolah menguap menyusul kabar mundurnya Cohn yang diketahui menentang rencana pengenaan bea impor baja dan aluminium Trump.

Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,8% menjadi 21.252,72 sementara Kospi di Korea Selatan terkoreksi 0,4% ke level 2.401,82.

Hang Seng di Hong Kong ditutup melemah 1% menjadi 30.196,92 dan Shanghai Composite Index turun 0,6% ke 3.271,67.

Investor yang sebelumnya telah dibuat cemas oleh kabar kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, Federal Reserve, kembali diuji oleh pengumuman rencana penerapan tarif impor Trump Kamis pekan lalu.

Pasar saham global sempat rebound awal pekan ini setelah investor memperkirakan kebijakan akhir bea impor itu tidak akan seburuk yang diperkirakan sebelumnya.


Namun, analis berpendapat mundurnya Cohn akan membuat kesempatan para politisi yang protektif semakin terbuka untuk memengaruhi kebijakan dagang AS dan meningkatkan risiko terjadinya perang dagang, dilansir dari AFP.

"Pengunduran dirinya [Cohn] meningkatkan risiko hingga sepuluh kali lipat bahwa Trump akan menerapkan kebijakan tarif itu karena Cohn diharapkan bisa meyakinkan Trump untuk membalikkan kebijakannya atau paling tidak melunakkannya," kata Stephen Innes, head of Asia Pacific trading di OANDA.

"Ketika dunia sepertinya menjadi lebih aman pagi ini setelah pernyataan damai dan denuklirisasi Korea Utara, kondisi pasar ternyata tidak lebih aman dari kebijakan dagang Trump," tambahnya.
(prm) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular