
Internasional
Gedung Putih: PM Kanada Menikam Kami dari Belakang
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
11 June 2018 10:57

Washington, CNBC Indonesia - Penasihat utama ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, pada hari Minggu (10/6/2018) menuduh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengkhianati Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan membuat pernyataan "terpolarisasi" mengenai kebijakan perdagangan AS yang berisiko membuat pemimpin Amerika itu tampak lemah jelang pertemuan bersejarah dengan Korea Utara.
Kudlow, yang merupakan direktur Dewan Ekonomi Nasional, mengecam Trudeau, dan menyebutnya 'amatir' dan 'seperti siswa baru' atas konferensi pers yang dia berikan setelah Trump meninggalkan pertemuan tingkat tinggi Kelompok Tujuh (Group of Seven/ G7) pada hari Sabtu (9/6/2018), Reuters melaporkan.
Komentar yang dibuat setelah Trump bertolak ke Singapura untuk bertemu pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, membuat marah presiden AS itu.
Pada hari Sabtu Trump menyebut Trudeau 'sangat tidak jujur dan lemah' di Twitter dan kemudian mengirim Kudlow dan penasihat perdagangan Peter Navarro untuk mengumumkan hal itu pada acara berita hari Minggu pagi, dalam serangan luar biasa terhadap sekutu dekat AS dan tetangganya.
Kudlow mengatakan pernyataan Trudeau itu mendorong Trump untuk keluar dari komunike bersama yang merupakan konsensus rapuh dalam sengketa perdagangan antara Washington dan sekutu-sekutu utamanya.
"Dia mengadakan konferensi pers dan dia mengatakan AS menghina. Dia mengatakan bahwa Kanada harus berdiri sendiri. Dia mengatakan bahwa kita adalah masalah terkait tarif. Bagian non-faktual dari ini adalah mereka memiliki tarif yang sangat besar," kata Kudlow di acara 'State of the Union' CNN.
"Begini masalahnya," tambahnya. "Dia benar-benar menusuk kita dari belakang."
Di Quebec City pada hari Minggu pagi, Trudeau menolak menjawab pertanyaan wartawan tentang apa yang terjadi setelah pertemuan dua hari G7 di Quebec itu.
Dalam konferensi persnya, Trudeau mengatakan Kanada akan mengambil langkah-langkah balasan bulan depan sebagai tanggapan terhadap keputusan Trump untuk menjatuhkan tarif terhadap impor baja dan aluminium dari Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa. Penduduk Kanada, katanya, "tidak akan ditekan."
"Ada tempat khusus di neraka bagi pemimpin manapun yang terlibat dalam diplomasi dengan itikad buruk dengan Presiden Donald J. Trump dan kemudian mencoba untuk menikamnya di belakang saat berjalan keluar dan itulah apa yang dilakukan oleh Justin Trudeau dengan konferensi persnya itu, itulah yang dimaksud lemah, Justin Trudeau tidak jujur,' kata Navarro pada 'Fox News Sunday'.
Trump bernegosiasi dengan itikad baik untuk mencapai komunike yang disetujui oleh anggota G7 lainnya, namun Trudeau mengkritik kebijakan AS setelah dia pergi, kata Kudlow. "Itu adalah pengkhianatan," katanya.
Kudlow juga menuduh Trudeau mencoba melemahkan presiden AS pada saat kritis sebelum pertemuan puncaknya dengan Kim yang tertutup, yang akan diadakan hari Selasa.
"POTUS [Presiden AS] tidak akan membiarkan perdana menteri Kanada menjatuhkannya malam ini," kata Kudlow, menggunakan akronim untuk presiden Amerika Serikat. "Dia tidak akan mengizinkan siapapun menunjukkan kelemahan dalam perjalanan untuk bernegosiasi dengan Korea Utara."
"Kim tidak boleh melihat kelemahan Amerika," katanya kepada CNN, dilansir dari Reuters.
(prm) Next Article Jelang KTT G7, Trump dan Sekutunya Saling Serang
Kudlow, yang merupakan direktur Dewan Ekonomi Nasional, mengecam Trudeau, dan menyebutnya 'amatir' dan 'seperti siswa baru' atas konferensi pers yang dia berikan setelah Trump meninggalkan pertemuan tingkat tinggi Kelompok Tujuh (Group of Seven/ G7) pada hari Sabtu (9/6/2018), Reuters melaporkan.
Komentar yang dibuat setelah Trump bertolak ke Singapura untuk bertemu pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, membuat marah presiden AS itu.
Kudlow mengatakan pernyataan Trudeau itu mendorong Trump untuk keluar dari komunike bersama yang merupakan konsensus rapuh dalam sengketa perdagangan antara Washington dan sekutu-sekutu utamanya.
"Dia mengadakan konferensi pers dan dia mengatakan AS menghina. Dia mengatakan bahwa Kanada harus berdiri sendiri. Dia mengatakan bahwa kita adalah masalah terkait tarif. Bagian non-faktual dari ini adalah mereka memiliki tarif yang sangat besar," kata Kudlow di acara 'State of the Union' CNN.
"Begini masalahnya," tambahnya. "Dia benar-benar menusuk kita dari belakang."
Di Quebec City pada hari Minggu pagi, Trudeau menolak menjawab pertanyaan wartawan tentang apa yang terjadi setelah pertemuan dua hari G7 di Quebec itu.
Dalam konferensi persnya, Trudeau mengatakan Kanada akan mengambil langkah-langkah balasan bulan depan sebagai tanggapan terhadap keputusan Trump untuk menjatuhkan tarif terhadap impor baja dan aluminium dari Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa. Penduduk Kanada, katanya, "tidak akan ditekan."
"Ada tempat khusus di neraka bagi pemimpin manapun yang terlibat dalam diplomasi dengan itikad buruk dengan Presiden Donald J. Trump dan kemudian mencoba untuk menikamnya di belakang saat berjalan keluar dan itulah apa yang dilakukan oleh Justin Trudeau dengan konferensi persnya itu, itulah yang dimaksud lemah, Justin Trudeau tidak jujur,' kata Navarro pada 'Fox News Sunday'.
Trump bernegosiasi dengan itikad baik untuk mencapai komunike yang disetujui oleh anggota G7 lainnya, namun Trudeau mengkritik kebijakan AS setelah dia pergi, kata Kudlow. "Itu adalah pengkhianatan," katanya.
Kudlow juga menuduh Trudeau mencoba melemahkan presiden AS pada saat kritis sebelum pertemuan puncaknya dengan Kim yang tertutup, yang akan diadakan hari Selasa.
"POTUS [Presiden AS] tidak akan membiarkan perdana menteri Kanada menjatuhkannya malam ini," kata Kudlow, menggunakan akronim untuk presiden Amerika Serikat. "Dia tidak akan mengizinkan siapapun menunjukkan kelemahan dalam perjalanan untuk bernegosiasi dengan Korea Utara."
"Kim tidak boleh melihat kelemahan Amerika," katanya kepada CNN, dilansir dari Reuters.
(prm) Next Article Jelang KTT G7, Trump dan Sekutunya Saling Serang
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular