Sriwijaya & Garuda Dorong Menhub Naikkan Tarif Batas Bawah

Exist In Exist, CNBC Indonesia
08 June 2018 08:24
Maskapai meminta Kementerian Perhubungan menyesuaikan tarif batas bawah akibat menguatnya dolar AS dan naiknya harga minyak.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Dua maskapai penerbangan nasional, Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia, mendorong Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk segera menaikkan tarif batas bawah pesawat.

Senior Coorporate Communication Sriwijaya Air Agus Sudjono mengatakan hal ini penting dilakukan menyusul terjadinya pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang berdampak pada peningkatan biaya operasional maskapai.

"Ilustrasinya begini, hampir 70% dari operasional cost maskapai itu dalam bentuk dolar, sementara kita pendapatannya rupiah. Bisa dibilang ini sudah melebihi batas wajar," ujarnya di Resto Rumah Kayu Ancol, Kamis (07/06/2018).

Dia mengatakan pihaknya diwakili oleh Indonesia National Air Carriers Association (INACA) telah mendiskusikan hal ini dengan Kementerian Perhubungan sejak beberapa waktu lalu.

"Artinya ini sudah menjadi perhatian regulator apakah tarif ini mau dinaikkan atau diberikan charge tambahan. Itu yang sedang dibahas, kita tunggu saja bagaimana keputusannya," paparnya.


Hal serupa juga pernah disampaikan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury. Menurutnya, tarif batas bawah sebaiknya dinaikkan dari 30% menjadi 40% dari tarif batas atas, apalagi harga avtur belakangan ini juga terus meningkat.

"Ini yang kita minta sebetulnya dilakukan penyesuaian, karena dua tahun lalu harga fuel jauh dari sekarang," katanya.

Penetapan tarif batas bawah yang terlalu rendah, lanjutnya, dikhawatirkan dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat antara maskapai, terlebih dalam kondisi seperti ini.

Merespons hal tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya masih mendiskusikan hal ini dan akan mengumumkannya dalam satu sampai dua minggu ini.

"Sedang kita pelajari, dalam waktu satu dua minggu akan kita umumkan," tuturnya di Stasiun Gambir, Kamis (07/06/2018).
(prm) Next Article Setelah KSO, Garuda Bakal Beli Saham Sriwijaya Air Group?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular