Internasional
Selidiki 1MDB, Ketua KPK Malaysia Dapat Ancaman & Intimidasi
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
22 May 2018 14:37

Kuala Lumpur, CNBC Indonesia - Kepala Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Malaysia menyampaikan laporan yang cukup mengejutkan, tentang bagaimana sanksi menghilang, petugas dipindahtugaskan hingga diintimidasi ketika menuntut Perdana Menteri Najib Razak karena mencuri dana negara pada 2015.
Shukri Abdull yang kembali menjadi kepala KPK Malaysia setelah sebelumnya dinonaktifkan bahkan menyatakan pernah mendapatkan teror dari seseorang yang mengirimkan sebutir peluru ke rumahnya.
Keterangan ini disampaikan setelah Najib Razak tiba di markas KPK Malaysia. Najib diminta untuk menjelaskan transaksi mencurikan sebesar US$10,6 juta ke rekening pribadinya. Pemanggilan ini bertujuan untuk merekam pernyataan, tidak untuk menangkap atau menuduh Najib.
Pemanggilan oleh KPK Malaysia ini merupakan awal dari penyelidikan baru terhadap dugaan pencurian miliaran dolar AS dari 1MDB, sebuah skandal yang meruntuhkan pemerintahan Najib yang sudah berlangsung selam dua dasawarsa. Kasusu ini telah membuat masyarakat tak mau lagi memilih Najib sebagai pemimpin Malaysia.
"Kami memiliki sumber-sumber intelijen sendiri dan saya akan ditangkap dan dikurung, karena saya dituduh sebagai bagian dari konspirasi untuk menjatuhkan pemerintah," kata Shukri, yang menitikkan air mata sebentar ketika membuka pidato pada konferensi pers.
"Kami ingin mengembalikan uang yang dicuri ke negara kami. Sebagai gantinya kami dituduh menjatuhkan negara, kami dituduh sebagai pengkhianat."
Pemilihan umum 9 Mei 2018 jadi harga yang bersejarah bagi Malaysia. Barisan Nasional (BN) yang sudah berkuasa sejak 1957 kalah dari koalisi partai oposisi yang dipimpin Mahathir Mohamad yang sempat jadi perdana menteri dan ketua BN.
Shukri Abdull yang kembali menjadi kepala KPK Malaysia setelah sebelumnya dinonaktifkan bahkan menyatakan pernah mendapatkan teror dari seseorang yang mengirimkan sebutir peluru ke rumahnya.
"Kami memiliki sumber-sumber intelijen sendiri dan saya akan ditangkap dan dikurung, karena saya dituduh sebagai bagian dari konspirasi untuk menjatuhkan pemerintah," kata Shukri, yang menitikkan air mata sebentar ketika membuka pidato pada konferensi pers.
"Kami ingin mengembalikan uang yang dicuri ke negara kami. Sebagai gantinya kami dituduh menjatuhkan negara, kami dituduh sebagai pengkhianat."
Pemilihan umum 9 Mei 2018 jadi harga yang bersejarah bagi Malaysia. Barisan Nasional (BN) yang sudah berkuasa sejak 1957 kalah dari koalisi partai oposisi yang dipimpin Mahathir Mohamad yang sempat jadi perdana menteri dan ketua BN.
Next Page
AS akan Tetap selidiki masalah 1MDB
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular