
Internasional
Senjata Hipersonik Baru Rusia Siap Dipakai Perang Pada 2020
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
16 May 2018 18:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Senjata Rusia yang saat ini tidak dapat dilawan AS akan siap untuk perang pada tahun 2020, menurut sumber yang memiliki pengetahuan langsung tentang laporan intelijen Amerika.
Sumber-sumber yang berbicara kepada CNBC tentang kondisi anonimitas tersebut mengatakan Rusia berhasil menguji coba senjata, yang dapat membawa hulu ledak nuklir, yang terjadi dua kali pada tahun 2016.
Tes ketiga yang diketahui dari senjata yang disebut kendaraan meluncur hipersonik itu dilakukan pada bulan Oktober 2017 dan sempat mengakibatkan kegagalan ketika senjata jatuh di beberapa detik sebelum menyerang targetnya.
Pengungkapan terbaru muncul lebih dari dua bulan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut-nyebut gudang senjata hipersoniknya sebagai sesuatu yang 'tak terkalahkan'.
Kendaraan hipersonik meluncur yang disebut Avangard, dirancang untuk diletakkan di atas rudal balistik antarbenua. Setelah diluncurkan, ia menggunakan gaya aerodinamis untuk terbang di atas atmosfer.
Satu laporan intelijen AS, menurut sebuah sumber, mencatat bahwa kendaraan hipersonik meluncur itu dipasang ke rudal balistik antar-benua SS-19 buatan Rusia, dan salah satu uji cobanya menggunakan hulu ledak tiruan.
Kehancuran Bahkan Tanpa Bahan Peledak
Sementara itu tidak jelas apakah Avangard akan dilengkapi dengan bahan peledak, dimana ketepatan dan kecepatan senjata diyakini memiliki kekuatan yang cukup untuk melenyapkan target.
Senjata yang telah dikembangkan Moskow selama tiga dekade itu dapat melakukan perjalanan setidaknya lima kali kecepatan suara atau sekitar satu mil per detik.
"Jenis-jenis kendaraan luncur yang ditingkatkan ini menyerang celah dalam sistem pertahanan rudal kami," kata Thomas Karako, direktur Proyek Pertahanan Rudal di Pusat Studi Strategis dan Internasional, kepada CNBC.
"Tidak ada waktu yang seperti sekarang ini untuk memodifikasi postur pertahanan rudal kita saat ini," kata Karako, menambahkan bahwa "sangat disayangkan karena kita telah membiarkan Rusia sampai sejauh ini."
Rusia diperkirakan akan melakukan uji coba keempat pada musim panas ini.
Sumber-sumber yang berbicara kepada CNBC tentang kondisi anonimitas tersebut mengatakan Rusia berhasil menguji coba senjata, yang dapat membawa hulu ledak nuklir, yang terjadi dua kali pada tahun 2016.
Tes ketiga yang diketahui dari senjata yang disebut kendaraan meluncur hipersonik itu dilakukan pada bulan Oktober 2017 dan sempat mengakibatkan kegagalan ketika senjata jatuh di beberapa detik sebelum menyerang targetnya.
Satu laporan intelijen AS, menurut sebuah sumber, mencatat bahwa kendaraan hipersonik meluncur itu dipasang ke rudal balistik antar-benua SS-19 buatan Rusia, dan salah satu uji cobanya menggunakan hulu ledak tiruan.
Kehancuran Bahkan Tanpa Bahan Peledak
Sementara itu tidak jelas apakah Avangard akan dilengkapi dengan bahan peledak, dimana ketepatan dan kecepatan senjata diyakini memiliki kekuatan yang cukup untuk melenyapkan target.
Senjata yang telah dikembangkan Moskow selama tiga dekade itu dapat melakukan perjalanan setidaknya lima kali kecepatan suara atau sekitar satu mil per detik.
"Jenis-jenis kendaraan luncur yang ditingkatkan ini menyerang celah dalam sistem pertahanan rudal kami," kata Thomas Karako, direktur Proyek Pertahanan Rudal di Pusat Studi Strategis dan Internasional, kepada CNBC.
"Tidak ada waktu yang seperti sekarang ini untuk memodifikasi postur pertahanan rudal kita saat ini," kata Karako, menambahkan bahwa "sangat disayangkan karena kita telah membiarkan Rusia sampai sejauh ini."
Rusia diperkirakan akan melakukan uji coba keempat pada musim panas ini.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular