
Luhut: RI Negara Besar, Tak Akan Mengemis Soal CPO ke Eropa
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
14 May 2018 09:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan Indonesia tidak akan mengemis kepada Uni Eropa yang berencana melarang penggunaan biodiesel berbasis minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mulai 2021.
Kepada jurnalis, Luhut mengatakan dirinya mempersilakan Uni Eropa untuk mengambil keputusan apa pun terkait dengan CPO.
"Kami tidak memohon kepada Anda [Uni Eropa], ukuran kami lebih besar dibanding negara Anda, PDB mencapai US$ 1,1 triliun, mungkin pada 2025 - 2030 PDB kita bisa US$ 5 triliun. Kami akan menjadi negara terbesar ke-4 dari sisi ekonomi pada 2045 hingga 2050, ini prediksi dari World Economic Forum, jadi kamu jangan anggap kami miskin. Jadi kau mau bikin keputusan apapun silahkan, but seeing is believing, yoy have to come to Indonesia, see what happen over there dan make up your mind," jelas Luhut dalam siaran pers, dikutip Senin (14/5/2018).
Luhut juga mengatakan dirinya juga sudah menyampaikan ke Uni Eropa bahwa retaliasi perdagangan bukan budaya Indonesia, namun jangan terus memojokkan Indonesia.
"Karena Indonesia seperti ini [negara kepulauan], saya butuh 2.500 pesawat untuk 20 tahun ke depan dan ini sekitar US$ 26 miliar dolar dan bisa menciptakan potensi pekerjaan untuk 200.000 orang di negara Anda, saya hanya bilang itu, kita punya pilihan dong akan kemana, kita bisa saja pilih Airbus, misalnya, but it's not our option yet. I make it very clear pada mereka."
"Kita harus bangga pada Indonesia. Let me tell you we are great country. Kita jangan mau diadu-adu," jelas Luhut.
(ray/ray) Next Article Untuk Roti Sampai BBM, Ini Jenis CPO yang Diekspor RI ke UE
Kepada jurnalis, Luhut mengatakan dirinya mempersilakan Uni Eropa untuk mengambil keputusan apa pun terkait dengan CPO.
"Kami tidak memohon kepada Anda [Uni Eropa], ukuran kami lebih besar dibanding negara Anda, PDB mencapai US$ 1,1 triliun, mungkin pada 2025 - 2030 PDB kita bisa US$ 5 triliun. Kami akan menjadi negara terbesar ke-4 dari sisi ekonomi pada 2045 hingga 2050, ini prediksi dari World Economic Forum, jadi kamu jangan anggap kami miskin. Jadi kau mau bikin keputusan apapun silahkan, but seeing is believing, yoy have to come to Indonesia, see what happen over there dan make up your mind," jelas Luhut dalam siaran pers, dikutip Senin (14/5/2018).
"Karena Indonesia seperti ini [negara kepulauan], saya butuh 2.500 pesawat untuk 20 tahun ke depan dan ini sekitar US$ 26 miliar dolar dan bisa menciptakan potensi pekerjaan untuk 200.000 orang di negara Anda, saya hanya bilang itu, kita punya pilihan dong akan kemana, kita bisa saja pilih Airbus, misalnya, but it's not our option yet. I make it very clear pada mereka."
"Kita harus bangga pada Indonesia. Let me tell you we are great country. Kita jangan mau diadu-adu," jelas Luhut.
(ray/ray) Next Article Untuk Roti Sampai BBM, Ini Jenis CPO yang Diekspor RI ke UE
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular