Nasib CPO RI Ditentukan Uni Eropa Bulan Depan

Arys Aditya, CNBC Indonesia
10 May 2018 11:46
CPO RI terancam menyusul rencana Uni Eropa melarang penggunaan biodiesel berbasis CPO mulai 2021.
Foto: Antara Foto/Akbar Tado/via REUTERS
Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut keputusan terbaru Uni Eropa tentang pembatasan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) akan diketok pada bulan depan.

Luhut, kemarin, bertemu dengan Delegasi Parlemen Uni Eropa dan mengatakan telah menjelaskan posisi Indonesia terkait dengan pembatasan CPO ini.

Dia mengungkapkan bahwa persoalan kelapa sawit tidak hanya tentang industri, melainkan juga pengentasan kemiskinan.

"Ada masalah kemiskinan, humanities, keadilan. Kelapa sawit ini salah satu produk industri yang bisa membantu pengentasan kemiskinan," kata Luhut, Rabu (9/5/2018).

"Karena mereka sudah melihat Indonesia, tadi mereka bilang mereka akan mempertimbangkan betul mengenai apa pun yang akan mereka putuskan nanti Juni ini."



Adapun sebelum Juni, tepatnya minggu depan, Luhut akan terbang kembali ke Vatikan guna menggelar konferensi internasional tentang kelapa sawit.

Dalam konferensi tersebut, Luhut mengemukakan Indonesia akan membawa isu kemiskinan, kesejahteraan dan keadilan yang berkaitan erat dengan perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

"Ada lebih dari 41% lahan kelapa sawit yang dimiliki oleh petani rakyat," kata Luhut di kantornya, Rabu (9/5/2018).

"Sekarang kita ingin meningkatkan produksinya dari 1,8 ton per ha menjadi 5-6 ton per ha. Sehingga rakyat kita yang jutaan orang itu bisa menikmati hasil yang lebih baik."

Kedua, Pemerintah berupaya meningkatkan dan menjaga harga minyak sawit mentah (CPO) di kisaran US$ 800 - US$ 850 per metrik ton. Saat ini, posisi harga CPO berada di kisaran US$ 600-US$ 610 per metrik ton.
(ray/ray) Next Article Untuk Roti Sampai BBM, Ini Jenis CPO yang Diekspor RI ke UE

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular