China Tambah 500.000 Ton CPO Dari RI, Eropa Bisa Tertekan

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
08 May 2018 18:59
Uni Eropa berencana melarang penggunaan biodiesel berbasis CPO.
Foto: REUTERS/Samsul Said
Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri China Li Keqiang menyampaikan komitmennya kepada Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan impor minyak sawit dari RI minimal 500.000 ton setahun.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kebijakan itu memberi sinyal ke Uni Eropa bahwa industri minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) RI sangat kuat. Indonesia sendiri adalah produsen CPO terbesar di dunia.

"Saya pikir hasil pembicaraan di Eropa kemarin bagus ya, mereka sudah tahu bahwa posisi kita kuat. Ditambah dengan China menambah kuota dari kita, tentu ini akan memberikan sinyal kepada Eropa. Tambahan ekspor ke China ini kita harapkan dapat direalisasikan tahun ini," ujar Luhut saat ditemui di Hotel Borobudur, Selasa (8/5/2018).



Adapun Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono menyambut baik penambahan kuota ekspor ke China. Menurutnya, hal ini merupakan dampak positif dari perang tarif antara AS dan China yang menyasar komoditas kedelai.

"Jadi pasar kita kesana sebenarnya dari dulu tetap terbuka, tetap ada dan cukup besar. Nah, ini kan momen yang bagus dia perang tarif dengan AS, mengancam mengurangi impor kedelai dari AS. Ini menguntungkan untuk kita, sawit pasti bisa memenuhi kekosongan itu, menggantikan kembali minyak kedelai," ujar Joko dalam kesempatan yang sama.

Tahun lalu, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), China merupakan salah satu importir CPO terbesar dari RI dengan nilai US$ 2,65 miliar dengan 3,11 juta ton.

(ray/ray) Next Article Untuk Roti Sampai BBM, Ini Jenis CPO yang Diekspor RI ke UE

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular