JK ke Eropa: Jika CPO Dilarang, Kami Tidak Bisa Beli Airbus

Arys Aditya, CNBC Indonesia
07 May 2018 13:59
JK mengemukakan kebijakan UE tersebut bisa berdampak terhadap sekitar 30 juta orang yang merupakan pekerja di kebun kelapa sawit.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden Jusuf Kalla blak-blakan mengenai potensi perang dagang antara Indonesia dan Uni Eropa. Hal ini terkait dengan rencana UE yang bakal melarang produk turunan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

Dalam wawancara khusus dengan tim CNBC Indonesia di kantornya, Senin (7/5/2018), JK mengemukakan kebijakan UE tersebut bisa berdampak terhadap sekitar 30 juta orang yang merupakan pekerja di kebun kelapa sawit.

Dia mengemukakan telah bertemu dengan salah satu duta besar negara dari kawasan tersebut untuk membahas persoalan ini. Selain itu, Wapres menyebut akan ada 9 orang dari Parlemen UE yang akan datang ke Indonesia dalam waktu dekat.

"CPO ini kita ada 15 juta ha, yang bekerja di sana langsung dan tidak langsung ada 2 orang per hektare, maka ada yang bekerja di lapangan itu 30 juta orang. Dan CPO itu 50% itu pengusaha kecil. Plasmanya itu," papar JK.

"Saya bilang, jadi (kelompok masyarakat) ini yang pertama akan jatuh, itu yang Anda (Uni Eropa) lakukan akan menambah kemiskinan. Kalau miskin, maka tingkat konsumsi Indonesia akan turun dan tidak bisa membeli barang Anda."

JK menambahkan Indonesia merupakan salah satu pembeli utama dari Airbus, produsen pesawat terbang asal Toulouse, Prancis. Sebagai contoh, maskapai milik pengusaha nasional Rusdi Kirana, Lion Air, juga berencana membeli 200 unit pesawat dari Airbus. 

Apabila UE berkukuh menerapkan larangan terhadap CPO asal Indonesia, JK mengatakan perang dagang akan terjadi dan Indonesia secara tidak langsung akan membalas dengan mengurangi impor produk asal Eropa.


"Saya bilang, kalau 30 juta ini jatuh miskin, tidak bisa beli pesawat terbang. Tidak beli apa-apa. Kita bukannya mengajak perang, tapi kita tidak punya uang untuk beli. Kalau ada ini, otomatis kita tidak beli. Bukan karena kita marah, tapi karena tidak punya uang produk Anda."

Oleh sebab itu, Wapres JK meyakini Eropa akan berhati-hati dalam menerapkan kebijakan tersebut. "Respons mereka adalah meminta kita bersama-sama mencari jalan keluar yang terbaik. Jadi jangan perang dagang."
(hps/hps) Next Article JK: Mudah-mudahan Suku Bunga BI Turun Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular