Airbus dan Boeing Masuk Pusaran Larangan CPO RI oleh Eropa
Arys Aditya, CNBC Indonesia
24 April 2018 15:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini, dua pejabat negara berbicara mengenai rencana larangan penggunaan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebagai bahan baku biodiesel mulai 2021.
Di Jakarta, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia adalah pasar yang besar bagi negara-negara maju termasuk dari Eropa.
Karena itu, Indonesia juga memiliki pilihan. Apabila CPO dilarang masuk Benua Biru, maka RI akan mengalihkan belanja mobil dan pesawat ke kawasan lain.
"Kalau CPO dipersulit masuk di negara lain, kita juga bisa mengalihkan daya beli kita dari mobil dan pesawat ke tempat lain. Kita ini pasar yang besar bagi barang-barang produksi negara maju. Itu kekutan kita yang harus kita manfaatkan," kata JK.
Sementara itu ribuan kilometer dari Jakarta, tepatnya di Belgia, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan juga mengomentari soal pembelian pesawat ini.
Kepada media di sana, Luhut mengatakan dalam 20 tahun ke depan Indonesia membutuhkan 2.500 unit pesawat dan Airbus saat ini masih dinilai penting bagi RI.
Namun, penting atau tidaknya Airbus masih bisa berubah bergantung dari keputusan Eropa soal larangan CPO.
"Memang kami membutuhkan 2.500 pesawat untuk 20 tahun ke depan. Bagi kami Airbus penting, kami belum berencana mengalihkannya ke Boeing, tetapi kami yakin ada pengertian dari EU untuk menyelesaikan masalah ini. Kami sedang mempertimbangkan juga untuk memiliki Airbus M400 untuk versi military. Mereka datang kepada saya menawarkan ini," jelas Luhut.
Mendengar pernyataan JK dan Luhut, maka tak salah apabila mengatakan Boeing dan Airbus terseret ke pusaran larangan CPO RI oleh Uni Eropa.
Sebanyak 2.500 unit pesawat kebutuhan RI bisa seluruhnya atau sebagian diraih oleh Airbus atau Boeing, bergantung dari keputusan Uni Eropa terkait CPO nantinya.
(ray/ray) Next Article Untuk Roti Sampai BBM, Ini Jenis CPO yang Diekspor RI ke UE
Di Jakarta, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia adalah pasar yang besar bagi negara-negara maju termasuk dari Eropa.
Karena itu, Indonesia juga memiliki pilihan. Apabila CPO dilarang masuk Benua Biru, maka RI akan mengalihkan belanja mobil dan pesawat ke kawasan lain.
Sementara itu ribuan kilometer dari Jakarta, tepatnya di Belgia, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan juga mengomentari soal pembelian pesawat ini.
Kepada media di sana, Luhut mengatakan dalam 20 tahun ke depan Indonesia membutuhkan 2.500 unit pesawat dan Airbus saat ini masih dinilai penting bagi RI.
Namun, penting atau tidaknya Airbus masih bisa berubah bergantung dari keputusan Eropa soal larangan CPO.
"Memang kami membutuhkan 2.500 pesawat untuk 20 tahun ke depan. Bagi kami Airbus penting, kami belum berencana mengalihkannya ke Boeing, tetapi kami yakin ada pengertian dari EU untuk menyelesaikan masalah ini. Kami sedang mempertimbangkan juga untuk memiliki Airbus M400 untuk versi military. Mereka datang kepada saya menawarkan ini," jelas Luhut.
Mendengar pernyataan JK dan Luhut, maka tak salah apabila mengatakan Boeing dan Airbus terseret ke pusaran larangan CPO RI oleh Uni Eropa.
Sebanyak 2.500 unit pesawat kebutuhan RI bisa seluruhnya atau sebagian diraih oleh Airbus atau Boeing, bergantung dari keputusan Uni Eropa terkait CPO nantinya.
(ray/ray) Next Article Untuk Roti Sampai BBM, Ini Jenis CPO yang Diekspor RI ke UE
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular