Di Tengah Isu Blokir CPO, Jokowi Genjot Produksi Lahan Sawit

Arys Aditya, CNBC Indonesia
09 May 2018 17:33
Presiden Joko Widodo mencanangkan peremajaan 185.000 hektare lahan sawit.
Foto: Biro Pers Kepresidenan
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo menggalang program peremajaan lahan sawit seluas 185.000 ha pada tahun ini di seluruh Indonesia.

Jokowi mengatakan hal itu saat program peremajaan lahan sawit seluas 15.000 ha yang melibatkan 5.000 petani setempat di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Rabu (9/5/2018).

"Untuk meremajakan seperti ini, tahun ini target kita di seluruh Tanah Air itu ada 185.000 hektare. Di Provinsi Riau sendiri akan dikerjakan 25.000 hektare," ujar Presiden dalam sambutannya yang dikutip dari siaran pers, Rabu (9/5/2018).

Sebanyak delapan kabupaten di Provinsi Riau menjadi sasaran program peremajaan ini, yakni Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Siak, Pelalawan, Kuantan Sengingi, Indragiri Hulu, dan Bengkalis.

Peremajaan lahan sawit rakyat di Riau ini dilakukan Jokowi di tengah memanasnya isu pelarangan biodiesel berbasis minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) oleh Uni Eropa mulai 2021.

Adapun program peremajaan ini mencakup bantuan dana melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sebesar Rp 25 juta untuk setiap hektare.

Dana itu dapat digunakan untuk modal awal penebangan tanaman kelapa sawit tua, penyiapan bibit dan penanamannya.



Jokowi juga menyerahkan 100 sertifikat tanah lahan sawit kepada para petani. Total, tahun ini akan dibagikan 15.000 sertifkat ke pemilik lahan sawit.

"Kalau sudah memiliki sertifikat, ini adalah tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki. Sudah, tidak akan ramai-ramai nanti menjadi sengketa dengan tetangganya dan perusahaan swasta," ujarnya.

Program Peremajaan Sawit Rakyat ini perdana diluncurkan oleh Presiden di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, pada 13 Oktober 2017 lalu.
(ray/ray) Next Article Untuk Roti Sampai BBM, Ini Jenis CPO yang Diekspor RI ke UE

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular