Diplomasi Sawit Luhut: Airbus Bisa Kehilangan Order Rp 361 T

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
11 May 2018 20:46
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan Eropa bahwa Indonesia butuh banyak pesawat di masa mendatang.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia membutuhkan 1.200 unit pesawat senilai US$ 26 miliar atau setara Rp 361,4 triliun.

Guna memenuhi kebutuhan pesawat-pesawat itu, bisa saja RI tidak bekerja sama dengan Airbus apabila Uni Eropa membatasi penggunaan CPO di Benua Biru.

"Saya katakan ke delegasi Parlemen Eropa kalau kelas menengah kami saat ini 55 juta dan tumbuh terus, ke depannya kami butuh sekitar 1.200 pesawat terbang senilai US$ 26 miliar. Kami bisa alihkan kerjasama dari Airbus ke yang lain [kalau sawit kami diganggu]," ungkap Luhut di kantornya, Jumat (11/5/2018).

Sebelumnya, Luhut juga pernah menyinggung soal Airbus ketika berada di Eropa dalam rangka bernegosiasi terkait larangan CPO oleh Uni Eropa.

"Memang kami membutuhkan 2.500 pesawat untuk 20 tahun ke depan. Bagi kami Airbus penting, kami belum berencana mengalihkannya ke Boeing, tetapi kami yakin ada pengertian dari EU untuk menyelesaikan masalah ini. Kami sedang mempertimbangkan juga untuk memiliki M400 untuk versi military. Mereka datang kepada saya menawarkan ini," jela Luhut di Belgia saat bertemu Komisioner Perdagangan EU Cecilia Malmstrom.


Adapun Luhut menekankan bahwa dirinya hanya meminta perlakuan yang adil dari Parlemen Eropa terkait sawit, karena sawit merupakan komoditas yang mensejahterakan rakyat.

Luhut juga berupaya meyakinkan Parlemen Eropa bahwa industri kelapa sawit Indonesia sudah memenuhi poin-poin Sustainable Development Goals (SDGs).
(ray/ray) Next Article Untuk Roti Sampai BBM, Ini Jenis CPO yang Diekspor RI ke UE

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular