
Internasional
India Akan Gugat AS ke WTO Jika Tolak Pengecualian Tarif Baja
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
23 April 2018 18:20

New Delhi, CNBC Indonesia - India akan mengajukan gugatan perdagangan terhadap Amerika Serikat (AS) ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/ WTO) jika Washington tidak memberikan negara Asia Selatan itu pengecualian dari tarif impor baja dan aluminium yang lebih tinggi, kata tiga pejabat pemerintah yang terlibat dalam diskusi perdagangan kepada Reuters.
Baru-baru ini, India meminta pengecualian dengan alasan ekspor produk tersebut ke AS tidak menciptakan kekhawatiran tentang keamanan di negara yang sudah melakukan kerja sama strategis di luar perdagangan itu.
Melansir dari Reuters, tiga pejabat senior yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengatakan New Delhi akan mengajukan gugatan terkait diskriminasi ke WTO sebagai langkah pertama jika AS tidak memberikan pengecualian yang diharapkan.
Menteri Baja India Chaudhary Birender Singh menolak untuk mengatakan bagaimana India akan merespons jika permintaan pengecualiannya ditolak.
"Permintaan kami masih ditunda oleh pemerintah AS dan mereka telah meyakinkan kami bahwa mereka akan mempertimbangkannya," kata Singh kepada Reuters.
Meskipun begitu, catatan internal yang dipersiapkan oleh kementeriannya dan dilihat oleh Reuters menunjukkan India juga bisa mempertimbangkan untuk menaikkan bea cukai dasar untuk sementara terhadap barang-barang AS jika pengecualian tidak dikabulkan.
Setelah munculnya berbagai protes terhadap bea impor AS yang diumumkan pada bulan Maret tersebut, Trump setuju untuk menunda penerapan tarif sampai tanggal 1 Mei untuk Argentina, Australia, Brazil, Korea Selatan, Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa, mitra perdagangan AS yang terbesar, agar diskusi bisa tetap berlanjut.
"Mengapa harus ada batasan buatan ketika semua orang nampaknya akan menerima pengecualian? Kami bukan ancaman keamanan," kata seorang pejabat yang ikut serta dalam diskusi tersebut kepada Reuters.
Di awal bulan ini, Asisten Perwakilan Perdagangan AS Mark Linscott mengadakan perbincangan dengan Menteri Perdagangan India Suresh Prabhu dan pejabat senior lainnya di New Delhi.
India mengeskpor kurang dari satu juta ton baja ke AS di tahun 2017, dan negara itu adalah pemasok terbesar kesepuluh, menurut catatan internal yang dipersiapkan oleh Kementerian Baja. Catatan itu juga menunjukkan ekspor baja ke AS menyumbang 2,2% terhadap total ekspor bajar India.
Defisit perdagangan barang India dengan AS anjlok hampir 6% menjadi kurang dari US$23 miliar (Rp 321 triliun) tahun lalu.
Tiga pejabat India yang ikut serta dalam diskusi perdagangan itu mengatakan New Delhi akan mencari dukungan, jika diperlukan, dari negara anggota WTO lain yang mencemaskan arah kebijakan dagang AS.
Kementerian Perdagangan tidak menanggapi permintaan dari Reuters untuk berkomentar.
(prm) Next Article India Putuskan Tunda Serangan Dagang Baru ke AS
Baru-baru ini, India meminta pengecualian dengan alasan ekspor produk tersebut ke AS tidak menciptakan kekhawatiran tentang keamanan di negara yang sudah melakukan kerja sama strategis di luar perdagangan itu.
Melansir dari Reuters, tiga pejabat senior yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengatakan New Delhi akan mengajukan gugatan terkait diskriminasi ke WTO sebagai langkah pertama jika AS tidak memberikan pengecualian yang diharapkan.
"Permintaan kami masih ditunda oleh pemerintah AS dan mereka telah meyakinkan kami bahwa mereka akan mempertimbangkannya," kata Singh kepada Reuters.
Meskipun begitu, catatan internal yang dipersiapkan oleh kementeriannya dan dilihat oleh Reuters menunjukkan India juga bisa mempertimbangkan untuk menaikkan bea cukai dasar untuk sementara terhadap barang-barang AS jika pengecualian tidak dikabulkan.
Setelah munculnya berbagai protes terhadap bea impor AS yang diumumkan pada bulan Maret tersebut, Trump setuju untuk menunda penerapan tarif sampai tanggal 1 Mei untuk Argentina, Australia, Brazil, Korea Selatan, Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa, mitra perdagangan AS yang terbesar, agar diskusi bisa tetap berlanjut.
"Mengapa harus ada batasan buatan ketika semua orang nampaknya akan menerima pengecualian? Kami bukan ancaman keamanan," kata seorang pejabat yang ikut serta dalam diskusi tersebut kepada Reuters.
Di awal bulan ini, Asisten Perwakilan Perdagangan AS Mark Linscott mengadakan perbincangan dengan Menteri Perdagangan India Suresh Prabhu dan pejabat senior lainnya di New Delhi.
India mengeskpor kurang dari satu juta ton baja ke AS di tahun 2017, dan negara itu adalah pemasok terbesar kesepuluh, menurut catatan internal yang dipersiapkan oleh Kementerian Baja. Catatan itu juga menunjukkan ekspor baja ke AS menyumbang 2,2% terhadap total ekspor bajar India.
Defisit perdagangan barang India dengan AS anjlok hampir 6% menjadi kurang dari US$23 miliar (Rp 321 triliun) tahun lalu.
Tiga pejabat India yang ikut serta dalam diskusi perdagangan itu mengatakan New Delhi akan mencari dukungan, jika diperlukan, dari negara anggota WTO lain yang mencemaskan arah kebijakan dagang AS.
Kementerian Perdagangan tidak menanggapi permintaan dari Reuters untuk berkomentar.
(prm) Next Article India Putuskan Tunda Serangan Dagang Baru ke AS
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular