
Jelang Pertemuan G20, Trump Serang Tarif Impor India
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
27 June 2019 11:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan kritik tajam atas apa yang ia sebut sebagai bea impor yang tidak dapat diterima yang dikenakan oleh India.
Ia menyampaikan hal itu dalam perjalanannya menuju pertemuan G20 di Osaka, Jepang, akhir pekan ini yang sepertinya akan diramaikan oleh isu perdagangan.
"Saya menantikan kesempatan berbicara dengan Perdana Menteri (India Narendra) Modi mengenai fakta bahwa India, yang selama bertahun-tahun mengenakan Tarif Impor yang sangat tinggi terhadap Amerika Serikat, baru-baru ini menaikkan Tarifnya lebih tinggi lagi," tulisnya di Twitter.
"Ini tidak dapat diterima dan Tarif Impor itu harus dicabut!" tegasnya.
[Gambas:Twitter]
Hubungan dagang India dan AS telah memanas setelah Trump mencabut pemberian fasilitas pengurangan/pembebasan bea masuk Generalized System of Preferences (GSP) bagi India pada 5 Juni 2019 lalu. Pemberian GSP sebelumnya membuat berbagai produk dari India senilai US$5,6 miliar dapat masuk ke AS tanpa dikenai bea impor.
Negeri Taj Mahal tersebut kemudian melakukan aksi "balasan" mengenakan bea impor yang lebih tinggi terhadap 28 produk asal AS sebagai aksi retaliasi dan menargetkan berbagai produk seperti kacang almond dan apel.
India pada Februari lalu menerapkan aturan e-commerce baru untuk investor asing. Langkah itu membuat marah Amerika yang menganggap langkah India itu merugikan dua perusahaan terbesar AS, Walmart dan Amazon.com Inc.
Padahal, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo tengah berusaha mengurangi ketegangan tersebut dengan menjanjikan berbagai hal dalam investasi dan hubungan kedua negara saat mengunjungi India, Rabu (26/6/2019).
"Kedua negara adalah teman yang dapat saling membantu di seluruh dunia," kata Pompeo pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar setelah mereka bertemu.
Jaishankar juga mengatakan perselisihan dagang semacam itu adalah hal lumrah bagi dua negara yang merupakan mitra dagang.
"Jika Anda berdagang dengan seseorang dan mereka adalah mitra dagang terbesar Anda, tidak mungkin Anda tidak memiliki masalah perdagangan," katanya.
Saksikan video pernyataan Pompeo berikut ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy) Next Article Tak Cuma RI, AS juga Ancam Cabut Fasilitas GSP India
Ia menyampaikan hal itu dalam perjalanannya menuju pertemuan G20 di Osaka, Jepang, akhir pekan ini yang sepertinya akan diramaikan oleh isu perdagangan.
"Saya menantikan kesempatan berbicara dengan Perdana Menteri (India Narendra) Modi mengenai fakta bahwa India, yang selama bertahun-tahun mengenakan Tarif Impor yang sangat tinggi terhadap Amerika Serikat, baru-baru ini menaikkan Tarifnya lebih tinggi lagi," tulisnya di Twitter.
[Gambas:Twitter]
Hubungan dagang India dan AS telah memanas setelah Trump mencabut pemberian fasilitas pengurangan/pembebasan bea masuk Generalized System of Preferences (GSP) bagi India pada 5 Juni 2019 lalu. Pemberian GSP sebelumnya membuat berbagai produk dari India senilai US$5,6 miliar dapat masuk ke AS tanpa dikenai bea impor.
Negeri Taj Mahal tersebut kemudian melakukan aksi "balasan" mengenakan bea impor yang lebih tinggi terhadap 28 produk asal AS sebagai aksi retaliasi dan menargetkan berbagai produk seperti kacang almond dan apel.
India pada Februari lalu menerapkan aturan e-commerce baru untuk investor asing. Langkah itu membuat marah Amerika yang menganggap langkah India itu merugikan dua perusahaan terbesar AS, Walmart dan Amazon.com Inc.
Padahal, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo tengah berusaha mengurangi ketegangan tersebut dengan menjanjikan berbagai hal dalam investasi dan hubungan kedua negara saat mengunjungi India, Rabu (26/6/2019).
"Kedua negara adalah teman yang dapat saling membantu di seluruh dunia," kata Pompeo pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar setelah mereka bertemu.
Jaishankar juga mengatakan perselisihan dagang semacam itu adalah hal lumrah bagi dua negara yang merupakan mitra dagang.
"Jika Anda berdagang dengan seseorang dan mereka adalah mitra dagang terbesar Anda, tidak mungkin Anda tidak memiliki masalah perdagangan," katanya.
Saksikan video pernyataan Pompeo berikut ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy) Next Article Tak Cuma RI, AS juga Ancam Cabut Fasilitas GSP India
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular