Donald Trump, Narendra Modi, dan Polemik UU Anti Muslim India

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
26 February 2020 19:08
Pada hari pertama kunjungan, Trump berpidato di hadapan lebih dari seratus ribu orang India yang berkumpul di stadion kriket Motera di Gujarat.
Foto: Kunjungan Trump ke India (AP Photo/Aijaz Rahi)
New Delhi, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengunjungi India dan bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi pada awal pekan ini. Kedua pemimpin dikabarkan membahas banyak hal dalam kunjungan itu.

Pada hari pertama kunjungan, Trump berpidato di hadapan lebih dari seratus ribu orang India yang berkumpul di stadion kriket Motera di Gujarat. Sebelumnya, saat menuju stadion itu dari bandara Ahmedabad, Trump disambut warga yang berbaris di jalan-jalan, sebagaimana dilaporkan BBC.

Dalam kesempatan itu, Trump juga sempat menyampaikan pujian untuk Modi. Menurut Tanvi Madan, analis di Brookings Institution, pujian itu akan mampu mengangkat citra Modi yang sedang berada di bawah kecaman. Ini setelah dirinya terjerat kontroversi karena telah mencabut otonomi Kashmir dan melegalkan undang-undang kewarganegaraan baru yang dianggap anti-Muslim.

"Mr Trump menggambarkan dia sebagai orang yang tenang, pemimpin yang hebat dan seseorang yang bekerja untuk rakyatnya. Mr Modi akan menerima pujian ini dengan gembira," katanya.

Selain itu, Trump juga membahas pembelian helikopter dan peralatan militer AS lainnya senilai US$ 3 miliar yang baru dilakukan India. Selain itu, ada juga kesepakatan lain India dengan Exxon Mobil, di mana India akan mengimpor lebih banyak Liquified Natural Gas (LNG) dari AS.



Sayangnya, lanjut Madan, kedua negara belum membuat kemajuan dalam hubungan dagang mereka dalam kunjungan itu.

Menurut dia, Trump tentu akan dengan senang hati menandatangani kesepakatan yang akan membantu menjembatani defisit perdagangan AS dengan India senilai US$ 25,2 miliar. Namun, melahirkan kesepakatan dagang yang disukai kedua negara nampaknya merupakan hal yang sulit mengingat kedua negara telah terlibat dalam perang tarif yang pelik pada tahun lalu.

Meski begitu, tetap saja kunjungan Trump ke India akan membawa dampak positif bagi kemajuan hubungan dagang mereka.

"Kunjungan itu setidaknya akan mendorong India keluar dari daftar target perdagangan pemerintahan Trump karena negosiasi berlanjut untuk kesepakatan perdagangan," kata Madan. "[Trump tidak bisa diprediksi, tapi] secara garis besar masih patuh dengan naskah saat ini," lanjutnya.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/miq) Next Article Narendra Modi Masih Ngotot Tak Mau Teken Perjanjian Dagang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular