Internasional

Bos IMF: Perdagangan Global Alami Krisis Kepercayaan

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
20 April 2018 11:27
Kurangnya kepercayaan di antara sesama mitra perdagangan global harus diperbaiki, kata bos IMF, Christine Lagarde.
Foto: REUTERS/Marcos Brindicci
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurangnya kepercayaan di antara sesama mitra perdagangan global harus diperbaiki, kata Christine Lagarde, direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), kepada CNBC International hari Kamis (20/4/2018).

Ketegangan dalam perdagangan global telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dimulai dengan AS yang memberlakukan tarif tinggi pada baja dan aluminium dari negara-negara mitra dagangnya, termasuk sekutunya. Pemerintah Donald Trump setelahnya mengumumkan tarif khusus bagi barang-barang Cina, sebagai hukuman atas China yang disebutnya melanggar aturan perdagangan dengan mencuri kekayaan intelektual AS.


Beijing kemudian menyiapkan beberapa tindakan pembalasan, tetapi mengatakan pihaknya tetap bersedia untuk melakukan perundingan dagang dengan AS. Trump lalu mengancam akan memberlakukan tarif tambahan senilai US$100 miliar (Rp 1.381 triliun) untuk China.

Ketika ditanya apakah pembebanan tarif merupakan cara yang bisa berhasil digunakan untuk memaksa mitra dagang menegosiasikan syarat-syarat perdagangan, Lagarde mengatakan: "Saya percaya ada masalah kepercayaan yang perlu ditingkatkan," dilansir dari CNBC International.

"Dan ketika para operator, investor, dan perusahaan tidak yakin tentang syarat dan ketentuan untuk mengatur rantai pasokan, perdagangan, jenis tarif yang harus mereka bayar, mereka mundur dan mereka tidak berinvestasi, mereka menunda, mereka menunggu," katanya saat berbicara World Bank dan IMF Spring Meetings di Washington, AS.

Trump pada hari Rabu mengatakan AS dan Jepang akan membicarakan cara-cara mendorong hubungan dagang kedua negara. Ia menambahkan pendekatan dagang favoritnya adalah secara bilateral.

Namun, Lagarde mengatakan kepada CNBC untuk menghadapi ketidakseimbangan perdagangan semua negara harus melakukan perundingan dan mencapai kesepakatan bersama.


"Kami telah melihat langkah-langkah proteksionis meningkat selama tiga tahun terakhir, ada masalah tentang kekayaan intelektual, ada masalah tentang subsidi untuk perusahaan milik negara, dan mereka harus diperdebatkan, mereka harus didiskusikan sehingga tercipta perdagangan bebas," katanya.

"Pada akhirnya, para pengusaha, perusahaan-perusahaan, korporasi - mereka bisa melakukan bisnis lintas batas negara, tanpa batas ... Kami tahu dari sejarah bahwa hambatan sepihak, tindakan, tarif yang diputuskan secara sepihak bukan ciri khas yang efektif," Kata Lagarde saat dimintai tanggapannya mengenai solusi yang harus dibuat dalam menyelesaikan masalah perdagangan.
(prm) Next Article Bos IMF Yakin AS-China Segera Teken Perjanjian Dagang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular