Internasional

Perang Dagang Trump Bisa Rugikan Wallmart atau Apple

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 April 2018 18:00
Perang Dagang Trump Bisa Rugikan Wallmart atau Apple
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Washington, CNBC Indonesia - Perang dagang yang dimulai oleh Presiden AS Donald Trump dengan China dan negara-negara lain di dunia pada tahun ini bisa berdampak secara langsung pada konsumen AS karena tarif baru akan mulai dikenakan dalam beberapa hari mendatang di sederet barang impor China.
 
Trump menetapkan tarif impor pada panel surya dan mesin cuci pada bulan Januari, yaitu sebesar 20% pada impor mesin cuci LG Electronics, membuat perusahaan menaikkan harga jual di AS sekitar U$$50 per mesin, atau naik sebesar 4-8%.
 
Untuk menghindari tarif impor, LG telah membangun pabrik pemroduksi mesin cuci di AS yang akan mulai beroperasi pada akhir 2018.
 
Setelahnya, Trump menerapkan tari impor tinggi sebesar 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium pada bulan Maret, juga menerapkan tarif sekitar US$50 miliar di barang lainnya.

Sebagai balasan, China menerapkan tarif di beberapa barang AS. Kemudian pada tanggal 4 April Trump mengumumkan tarif baru, meminta Perwakilan Perdagangan AS untuk mempertimbangkan penetapan tarif tambahan senilai US$ 100 miliar.
 
Seorang analisis Reuters yang menganalisisi impor China, mengatakan bahwa untuk dapat mencapai target menetapkan tarif tinggi senilai US$100 miliar, Trump sepertinya harus mengenakan tarif pada beberapa jenis barang, diantaranya adalah ponsel, komputer, mainan, pakaian, alas kaki, furnitur, dan barang-barang konsumen lainnya. Jika dilakukan, hal ini membuat harga penjualan ritel AS menjadi naik.
 
"Tidak mungkin tidak mengenakan tarif di produk konsumen jika Anda berencana menerapkan tarif impor senilai US$100 miliar terhadap barang asal China," kata Hun Quach, wakil presiden perdagangan internasional untuk Asosiasi Pemimpin Industri Ritel yang mewakili peritel AS.
 
Besarnya dampak dari penerapan tarif tergantung pada seberapa besar tarif yang dikenakan di produk-produk individual. Beberapa perusahaan bisa saja tidak keberatan dengan tarif tinggi dan beberapa perusahaan bisa memindahkan kantor produksinya di China ke negara lain untuk menghindari penerapan tarif impor ke Amerika.
 
Pada penetapan tarif pertama, Trump tidak menargetkan barang-barang elektronik. AS mengalami kerugian sebesar US$506 miliar di impor AS dari China pada tahun lalu, dan juga mengalami defisit sebesar US$100 miliar akibat pajak yang diterapkan bagi konsumennya.
 
Perwakilan dagang AS mendata kerugian senilai US$100 miliar tersebut terbagi dalam tiga kategori barang elektronik konsumen, yaitu sebesar US$44 miliar untuk ponsel, US$37 miliar untuk peralatan komputer besar, dan US$22 miliar untuk pembelian alat perekam suara, gambar, dan data.
 
Rantai pasokan AS juga akan terdampak karena banyak produk elektronik konsumen bergantung pada ekspor semikonduktor, perangkat lunak, dan barang-barang lainnya dari Amerika ke China, untuk dirakit sebelum diimpor kembali ke Amerika Serikat.
Sekutu AS, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan juga memasok suku cadang ponsel untuk beberapa perusahaan AS, seperti Apple Inc yang biasa membeli display, kamera dan pemindai sidik jari. Hal ini otomatis akan berdampak pada Apple.
 
"Anda akhirnya haya merugikan diri sendiri, merugikan sekutu Anda, dan mungkin Anda sangat merugikan China," kata Chad Bown, seorang rekan senior di Institut Peterson untuk Ekonomi Internasional.

Trump bisa saja menerapkan tarif di beberapa barang China, seperti mainan, games, dan barang olahraga, yang nilainya diperkirakan bisa mencapai US$25,5 miliar (seperempat dari target tarif US$100 miliar)
 
Namun, Cina mencaplok sekitar 81,5% dari total impor AS di barang-barang tersebut, yang artinya tidak banyak yang bisa menggantikan China dalam memenuhi permintaan impor ke AS, yang membuat AS tidak mungkin menerapkan tarif di barang-barang konsumen tersbut.
 
Jika AS menerapkan tarif sisanya agar bisa mencapai US$100 miliar di produk lain seperti pakaian, alas kaki, dan furniture, maka dampak kenaikan harga untuk kategori barang tersebut akan jelas dirasakan oleh konsumen.
 
Menurut data Sensus, ada sekitar 7.600 barang konsumen dan barang-barang industri yang masih mungkin bisa dikenai tarif, yang nilainya bisa mencapai US$101 miliar secara keseluruhan, di mana China menyumbang kurang dari atau sekitar 40% dari total impor AS. Jadi, AS bisa saja menetapkan impor di bidang lain tersebut.

Sebagian besar dari ini melibatkan produksi skala kecil dan berbagai macam barang yang dijual di toko-toko pasokan AS (seperti Wal-Mart), yang diantaranya adalah pakaian, makanan hewan peliharaan, dan perlengkapan lampu.

Meski AS bisa mengimpor barang-barang tersebut dari negara lain, namun China sudah lama menjadi pemasok barang-barang tersebut ke AS dan akan sulit untuk merombaknya.
 
"Mencari pemasok dari negara lain bukanlah solusi yang mudah. Ini tidak dapat terjadi dalam semalam," kata Quach di RILA. Ia juga mengatakan bahwa AS telah membuat pesanan perlengkapan natal 2018 dari China.
 
AS bisa saja menerapkan tarif impor di lampu pohon Natal yang disuplai dari China, yang nilainya mencapai US$402 juta.
 
Para ekonom sebelumnya yang disurvei oleh Reuters memperingatkan bahwa, meski memberlakukan tarif dapat menguntungkan produsen baja dan aluminium AS, namun hal itu bisa menyebabkan naiknya harga untuk banyak produsen dan konsumen AS.
 
Pengekspor AS juga merasakan dampak dari perang dagang setelah pada bulan Maret China mengumumkan tarif yang sama pada 128 produk AS, dilansir dari Reuters.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular