
Internasional
Perang Dagang Trump Bisa Rugikan Wallmart atau Apple
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 April 2018 18:00

Trump bisa saja menerapkan tarif di beberapa barang China, seperti mainan, games, dan barang olahraga, yang nilainya diperkirakan bisa mencapai US$25,5 miliar (seperempat dari target tarif US$100 miliar)
Namun, Cina mencaplok sekitar 81,5% dari total impor AS di barang-barang tersebut, yang artinya tidak banyak yang bisa menggantikan China dalam memenuhi permintaan impor ke AS, yang membuat AS tidak mungkin menerapkan tarif di barang-barang konsumen tersbut.
Jika AS menerapkan tarif sisanya agar bisa mencapai US$100 miliar di produk lain seperti pakaian, alas kaki, dan furniture, maka dampak kenaikan harga untuk kategori barang tersebut akan jelas dirasakan oleh konsumen.
Menurut data Sensus, ada sekitar 7.600 barang konsumen dan barang-barang industri yang masih mungkin bisa dikenai tarif, yang nilainya bisa mencapai US$101 miliar secara keseluruhan, di mana China menyumbang kurang dari atau sekitar 40% dari total impor AS. Jadi, AS bisa saja menetapkan impor di bidang lain tersebut.
Sebagian besar dari ini melibatkan produksi skala kecil dan berbagai macam barang yang dijual di toko-toko pasokan AS (seperti Wal-Mart), yang diantaranya adalah pakaian, makanan hewan peliharaan, dan perlengkapan lampu.
Meski AS bisa mengimpor barang-barang tersebut dari negara lain, namun China sudah lama menjadi pemasok barang-barang tersebut ke AS dan akan sulit untuk merombaknya.
"Mencari pemasok dari negara lain bukanlah solusi yang mudah. Ini tidak dapat terjadi dalam semalam," kata Quach di RILA. Ia juga mengatakan bahwa AS telah membuat pesanan perlengkapan natal 2018 dari China.
AS bisa saja menerapkan tarif impor di lampu pohon Natal yang disuplai dari China, yang nilainya mencapai US$402 juta.
Para ekonom sebelumnya yang disurvei oleh Reuters memperingatkan bahwa, meski memberlakukan tarif dapat menguntungkan produsen baja dan aluminium AS, namun hal itu bisa menyebabkan naiknya harga untuk banyak produsen dan konsumen AS.
Pengekspor AS juga merasakan dampak dari perang dagang setelah pada bulan Maret China mengumumkan tarif yang sama pada 128 produk AS, dilansir dari Reuters.
(roy/roy)
Namun, Cina mencaplok sekitar 81,5% dari total impor AS di barang-barang tersebut, yang artinya tidak banyak yang bisa menggantikan China dalam memenuhi permintaan impor ke AS, yang membuat AS tidak mungkin menerapkan tarif di barang-barang konsumen tersbut.
Jika AS menerapkan tarif sisanya agar bisa mencapai US$100 miliar di produk lain seperti pakaian, alas kaki, dan furniture, maka dampak kenaikan harga untuk kategori barang tersebut akan jelas dirasakan oleh konsumen.
Menurut data Sensus, ada sekitar 7.600 barang konsumen dan barang-barang industri yang masih mungkin bisa dikenai tarif, yang nilainya bisa mencapai US$101 miliar secara keseluruhan, di mana China menyumbang kurang dari atau sekitar 40% dari total impor AS. Jadi, AS bisa saja menetapkan impor di bidang lain tersebut.
Meski AS bisa mengimpor barang-barang tersebut dari negara lain, namun China sudah lama menjadi pemasok barang-barang tersebut ke AS dan akan sulit untuk merombaknya.
"Mencari pemasok dari negara lain bukanlah solusi yang mudah. Ini tidak dapat terjadi dalam semalam," kata Quach di RILA. Ia juga mengatakan bahwa AS telah membuat pesanan perlengkapan natal 2018 dari China.
AS bisa saja menerapkan tarif impor di lampu pohon Natal yang disuplai dari China, yang nilainya mencapai US$402 juta.
Para ekonom sebelumnya yang disurvei oleh Reuters memperingatkan bahwa, meski memberlakukan tarif dapat menguntungkan produsen baja dan aluminium AS, namun hal itu bisa menyebabkan naiknya harga untuk banyak produsen dan konsumen AS.
Pengekspor AS juga merasakan dampak dari perang dagang setelah pada bulan Maret China mengumumkan tarif yang sama pada 128 produk AS, dilansir dari Reuters.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular