Internasional

Trump Mau Bertemu Kim Jong Un Hanya Bila Ada Gunanya

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
19 April 2018 13:34
Trump mengatakan mendukung upaya antara Korea Utara dan Korea Selatan yang bertujuan mengakhiri perang.
Foto: REUTERS/Leah Millis/
Florida, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Rabu mengatakan ia berharap pertemuannya dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akan sukses, namun Trump mengatakan ia bisa saja membatalkan pertemuan tersebut jika dirasa tidak akan membuahkan hasil. Sebelumnya, Direktur CIA Mike Pompeo juga telah mengunjungi Pyongyang.

"Saya berharap pertemuan [dengan Kim] akan sukses. Jika saya merasa pertemuan ini tidak akan membuahkan hasil, kami tidak akan mendatanginya. Jika saat saya menghadiri pertemuan dan merasa tidak ada gunanya, saya akan meninggalkan pertemuan dengan penuh rasa hormat." ujar Trump di Palm Beach, Florida, AS.


Dilansir dari Reuters, Trump, dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, mengatakan kampanyenya mengenai 'tekanan maksimum' terhadap Korea Utara akan terus berlanjut hingga Pyongyang menyingkirkan senjata nuklirnya.

Ia juga mengatakan Washington telah bernegosiasi untuk dapat membebaskan tiga warganya yang ditahan oleh Korea utara dan mengatakan ada kemungkinan akan dibebaskan.

Trump baru-baru ini mengatakan bahwa Pompeo, salah satu penasihat yang paling dipercayainya dan seorang calon yang dipilihnya untuk menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS selanjutnya, telah membangun hubungan baik dengan Kim saat berkunjung ke Korea Utara. Pompeo merupakan pejabat pertama AS yang mengadakan pertemuan langsung dengan Kim Jong Un.

Pompeo mengunjungi Pyongyang selama akhir pekan Paskah yang lalu untuk membahas mengenai pertemuan yang dikabarkan akan digunakan Trump membujuk Korea Utara agar menghentikan pengembangan senjata nuklir yang mampu menghancurkan AS.

"Mike Pompeo bertemu Kim Jong un di Korea Utara. Pertemuan berlangsung dengan lancar dan hubungan baik telah terbentuk. Rincian pertemuan tingkat tinggi tengah dibuat saat ini. Denuklirisasi akan menjadi sesuatu yang luar biasa bagi dunia, namun juga bagi Korea Utara!" tambahnya.

Kunjungan Pompeo menandakan kuatnya keinginan AS untuk mengadakan pertemuan dengan Kim.

Pada hari Selasa Trump mengatakan yakin ada banyak niat baik dalam pertemuan diplomatik yang dikabarkan akan diadakan di akhir Mei atau awal Juni nanti tersebut.

Pejabat AS mengatakan kunjungan Pompeo diusulkan oleh pemimpin badan intelijen Korea Selatan, Suh Hoon dan rekan Korea Utaranya, Kim Yong Chol. Kunjungan tersebut diadakan untuk menilai kesiapan Kim dalam mengadakan pembicaraan serius mengenai denuklirisasi.

Pertemuan tersebut dikabarkan telah membuat Trump yakin bahwa mengadakan negosiasi yang akan membuahkan hasil dengan Kim mungkin bisa terjadi, meski tidak ada kepastian.

Pertemuan Dua Korea

Berita mengenai kunjungan Pompeo menyebar seiring dilaksanakannya persiapan kunjungan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, untuk bertemu dengan Kim pada tanggal 27 April, dengan tujuan untuk secara resmi mengakhiri Perang Korea yang terjadi pada tahun 1950-1953, yang merupakan faktor utama perselisihan kedua negara sampai saat ini.

"Sebagai salah satu dari banyak rencana, kami ingin mengakhiri perselisihan di Semenanjung Korea dan berdamai. Namun, masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh kedua negara. Pembicaraan ini membutuhkan konsultasi mendalam dengan negara-negara lain yang terkait, serta Korea Utara," kata seorang pejabat di istana kepresidenan di Seoul.

Pejabat itu mengatakan tidak tahu apakah Korea Utara juga ingin membahas perdamaian dalam pertemuan nanti, namun menyatakan Korea Selatan benar-benar ingin mengakhiri permusuhan dengan Korea Utara.


Trump mengatakan pada hari Selasa dia mendukung upaya antara Korea Utara dan Korea Selatan untuk mengakhiri perang.

Diskusi seperti itu antara kedua Korea, dan antara Korea Utara dan Amerika Serikat, adalah sesuatu yang tidak mungkin dilakukan tahun lalu, ketika Korea Utara berulang kali melakukan uji coba rudal, meledakkan bom nuklir terbesarnya, dan mengatakan Amerika Serikat telah berada dalam jangkauan senjatanya.

CNN melaporkan bahwa Presiden China Xi Jinping berencana mengunjungi Pyongyang dalam waktu dekat setelah Kim melakukan perjalanan 'kejutan' bulan lalu ke China, satu-satunya sekutu utama Pyongyang.
(prm) Next Article Kim Jong Un Sentil Aksi AS, Denuklirisasi Terancam Gagal?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular