Internasional
Facebook Picu Debat Privasi dengan Pelacakan Non-Pengguna
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
16 April 2018 14:12

San Francisco, CNBC Indonesia - Keprihatinan tentang perhatian Facebook Inc akan privasi data meluas dengan melibatkan informasi yang diperoleh dari non-pengguna, setelah CEO Mark Zuckerberg berkata jejaring sosial terbesar di dunia itu melacak orang yang memiliki akun maupun tidak.
Kekhawatiran tentang privasi telah melanda Facebook setelah bulan lalu mereka mengakui informasi tentang jutaan pengguna secara menyimpang jatuh ke tangan konsultan politik Cambridge Analytica. Perusahaan itu salah satunya menangani kampanye pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di tahun 2016.
Zuckerberg mengatakan pada hari Rabu (11/4/2018) saat diinterogasi oleh Perwakilan AS Ben Luján bahwa, untuk alasan keamanan, Facebook juga mengumpulkan "data orang-orang yang belum mendaftar di facebook," seperti dilansir dari Reuters.
Para anggota parlemen dan pengacara privasi segera memprotes praktik tersebut, banyak yang mengatakan Facebook harus mengembangkan sebuah cara bagi non-pengguna untuk mencari tahu apa yang perusahaan itu ketahui tentang mereka.
"Kita harus memperbaiki itu," kata Ben Luján, seorang anggota Partai Demokrat, kepada Zuckerberg. Dia menuntut penyingkapan, sebuah tindakan yang akan memberi efek tidak jelas terhadap kemampuan perusahaan menargetkan iklan.
Kekhawatiran tentang privasi telah melanda Facebook setelah bulan lalu mereka mengakui informasi tentang jutaan pengguna secara menyimpang jatuh ke tangan konsultan politik Cambridge Analytica. Perusahaan itu salah satunya menangani kampanye pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di tahun 2016.
Zuckerberg mengatakan pada hari Rabu (11/4/2018) saat diinterogasi oleh Perwakilan AS Ben Luján bahwa, untuk alasan keamanan, Facebook juga mengumpulkan "data orang-orang yang belum mendaftar di facebook," seperti dilansir dari Reuters.
Zuckerberg tidak menanggapi, namun pada hari Jumat (13/4/2018) Facebook berkata tidak berencana untuk membuat alat semacam itu.
Berbagai kritik berkata Zuckerberg belum cukup menyampaikan tentang tingkat dan penggunaan data. "Tidak jelas apa yang dilakukan Facebook dengan informasi tersebut," kata Chris Calabrese, Vice President for Policy di Center for Democracy & Technology, sebuah grup advokasi Washington.
'Cookies' di mana-mana
Facebook memperoleh beberapa data non-pengguna dari orang-orang di jaringannya, seperti ketika seorang pengguna mengunggah alamat surel temannya. Informasi lainnya datang lewat "cookies", berkas-berkas kecil yang tersimpan lewat sebuah browser dan digunakan oleh Facebook juga yang lainnya untuk melacak orang di internet. Terkadang hal itu digunakan untuk menargetkan iklan ke mereka.
"Pengumpulan data semacam ini fundamental untuk cara kerja internet," tulis Facebook dalam pernyataan resmi kepada Reuters.
Ketika ditanya apakah masyarakat bisa memilih untuk dikecualikan, Facebook menambahkan, "Ada hal-hal dasar yang bisa anda lakukan untuk membatasi penggunaan informasi ini untuk periklanan, seperti menggunakan browser atau pengaturan perangkat untuk menghapus cookies.
Hal ini berlaku untuk layanan selain Facebook karena, seperti yang disebutkan sebelumnya, itu adalah standard cara kerja internet".
Facebook seringkali memasang cookies di browser non-pengguna jika mereka mengunjungi situs dengan tombol "like" dan "share" di facebook, entah mereka meng-klik tombol tersebut atau tidak.
Facebook berkata menggunakan data browser untuk menciptakan laporan analisis, termasuk trafik ke situsnya. Perusahaan berkata mereka tidak menggunakan data untuk menargetkan iklan, kecuali mereka yang mengajak orang bergabung di Facebook.
Berbagai kritik berkata Zuckerberg belum cukup menyampaikan tentang tingkat dan penggunaan data. "Tidak jelas apa yang dilakukan Facebook dengan informasi tersebut," kata Chris Calabrese, Vice President for Policy di Center for Democracy & Technology, sebuah grup advokasi Washington.
'Cookies' di mana-mana
Facebook memperoleh beberapa data non-pengguna dari orang-orang di jaringannya, seperti ketika seorang pengguna mengunggah alamat surel temannya. Informasi lainnya datang lewat "cookies", berkas-berkas kecil yang tersimpan lewat sebuah browser dan digunakan oleh Facebook juga yang lainnya untuk melacak orang di internet. Terkadang hal itu digunakan untuk menargetkan iklan ke mereka.
"Pengumpulan data semacam ini fundamental untuk cara kerja internet," tulis Facebook dalam pernyataan resmi kepada Reuters.
Ketika ditanya apakah masyarakat bisa memilih untuk dikecualikan, Facebook menambahkan, "Ada hal-hal dasar yang bisa anda lakukan untuk membatasi penggunaan informasi ini untuk periklanan, seperti menggunakan browser atau pengaturan perangkat untuk menghapus cookies.
Hal ini berlaku untuk layanan selain Facebook karena, seperti yang disebutkan sebelumnya, itu adalah standard cara kerja internet".
Facebook seringkali memasang cookies di browser non-pengguna jika mereka mengunjungi situs dengan tombol "like" dan "share" di facebook, entah mereka meng-klik tombol tersebut atau tidak.
Facebook berkata menggunakan data browser untuk menciptakan laporan analisis, termasuk trafik ke situsnya. Perusahaan berkata mereka tidak menggunakan data untuk menargetkan iklan, kecuali mereka yang mengajak orang bergabung di Facebook.
Next Page
Menargetkan Facebook
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular