Internasional
Data Facebook Bocor, Sheryl Sandberg : Ini Salah Saya
Rehiya Sebayang, CNBC Indonesia
06 April 2018 11:02

Jakarta, CNBC Indonesia - COO Facebook, Sheryl Sandberg merasa bertanggung jawab atas penyalahgunaan data pengguna Facebook. Sheryl menyatakan hal tersebut setelah lebih dulu CEO dan Founder Perusahaan, Mark Zuckerberg membahas soal kasus kebocoran data para penggunanya.
"Saya merasa sangat bertanggungjawab secara pribadi, karena banyak kesalahan yang dibuat. [...] Apa yang tidak kami lakukan dan apa yang kami lakukan saat ini hanyalah untuk memperoleh sudut pandang yang lebih luas, untuk dapat semakin mengurangi penyalahgunaan data. Kami tidak membangun sistem operasi kami lebih cepat - dan ini salah saya," ujar Sandberg dalam wawancara dengan Bloomberg seperti dilansir CNBC International, Jumat (6/4/2018).
Facebook bersikap defensif setelah laporan mengenai kebocoran 87 data penggunanya yang dimanfaatkan oleh badan analisis politik asal Inggris, Cambridge Analytica, untuk kampanye pemilu Presiden AS, Donald Trump, pada tahun 2016, menyebar dan menghebohkan dunia.
Skandal ini telah memicu banyak pertanyaan tentang bagaimana Facebook dan jejaring media sosial lainnya dalam mengelola data penggunanya. Facebook telah menyatakan melakukan perubahan kebijakan dan aturan privasi di platformnya sebagai tanggapan atas masalah tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan pers pada hari Rabu, Zuckerberg mengatakan yakin bahwa data publik pengguna platformnya telah disimpan oleh pihak ketiga apabila mengaktifkan fitur fungsi pencarian tertentu.
"Masuk akal untuk menganggap. [...] Seseorang telah mengakses informasi anda dengan cara ini," katanya.
Sandberg menanggapi penjelasan Zuckerberg, menekankan bahwa "semua data (yang bocor) adalah data yang dibagikan ke publik." Ia juga menjelaskan Facebook telah mulai dan akan terus mengatasi masalah privasi ini.
Mulai Senin Facebook akan merilis alat di platformnya, yang memungkinkan pengguna untuk melihat aplikasi mana saja yang menyimpan data pengguna dan mereka bisa menghapusnya. Facebook juga akan memberi informasi kepada pengguna apabila data akunnya dimanfaatkan oleh Cambridge Analytica.
Perusahaan berencana menggandakan jumlah staffnya untuk berfokus di bidang keamanan. Ditambah lagi, perusahaan merencanakan investasi besar di sektor smart technology untuk mengembangkan penanggulangan terkait masalah ini.
Sandberg, sama seperti Zuckerberg, menegaskan proses manajemen data dan peningkatan keamanan kemungkinan akan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Ia juga yakin proses ini membutuhkan investasi yang besar
"Proses ini akan selamanya karena keamanan selalu terancam. Kami tidak pernah bermaksud menjalankan perusahaan untuk jangka pendek, kami melakukan ini untuk dapat menjalankan perusahaan dalam jangka panjang. Investasi ini pasti besar dan akan mempengaruhi pendapatan perusahaan, tapi hal itu tidak masalah bagi kami. Karena langkah ini merupakan langkah yang tepat." ujar Sandberg.
Perusahaan akan menghitung lebih lanjut bagaimana dampak masalah ini akan mempengaruhi pendapatan di kuartal selanjutnya.
Saat ditanyai mengenai kemampuan Zuckerberg dalam memimpin perusahaan, dia sangat mendukungnya. "Saya percaya penuh pada Mark," ujarnya.
(dru) Next Article Facebook Tahu Data Bocor Sejak 2015 Namun Diam Saja
"Saya merasa sangat bertanggungjawab secara pribadi, karena banyak kesalahan yang dibuat. [...] Apa yang tidak kami lakukan dan apa yang kami lakukan saat ini hanyalah untuk memperoleh sudut pandang yang lebih luas, untuk dapat semakin mengurangi penyalahgunaan data. Kami tidak membangun sistem operasi kami lebih cepat - dan ini salah saya," ujar Sandberg dalam wawancara dengan Bloomberg seperti dilansir CNBC International, Jumat (6/4/2018).
Facebook bersikap defensif setelah laporan mengenai kebocoran 87 data penggunanya yang dimanfaatkan oleh badan analisis politik asal Inggris, Cambridge Analytica, untuk kampanye pemilu Presiden AS, Donald Trump, pada tahun 2016, menyebar dan menghebohkan dunia.
Dalam sebuah wawancara dengan pers pada hari Rabu, Zuckerberg mengatakan yakin bahwa data publik pengguna platformnya telah disimpan oleh pihak ketiga apabila mengaktifkan fitur fungsi pencarian tertentu.
"Masuk akal untuk menganggap. [...] Seseorang telah mengakses informasi anda dengan cara ini," katanya.
Sandberg menanggapi penjelasan Zuckerberg, menekankan bahwa "semua data (yang bocor) adalah data yang dibagikan ke publik." Ia juga menjelaskan Facebook telah mulai dan akan terus mengatasi masalah privasi ini.
Mulai Senin Facebook akan merilis alat di platformnya, yang memungkinkan pengguna untuk melihat aplikasi mana saja yang menyimpan data pengguna dan mereka bisa menghapusnya. Facebook juga akan memberi informasi kepada pengguna apabila data akunnya dimanfaatkan oleh Cambridge Analytica.
Perusahaan berencana menggandakan jumlah staffnya untuk berfokus di bidang keamanan. Ditambah lagi, perusahaan merencanakan investasi besar di sektor smart technology untuk mengembangkan penanggulangan terkait masalah ini.
Sandberg, sama seperti Zuckerberg, menegaskan proses manajemen data dan peningkatan keamanan kemungkinan akan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Ia juga yakin proses ini membutuhkan investasi yang besar
"Proses ini akan selamanya karena keamanan selalu terancam. Kami tidak pernah bermaksud menjalankan perusahaan untuk jangka pendek, kami melakukan ini untuk dapat menjalankan perusahaan dalam jangka panjang. Investasi ini pasti besar dan akan mempengaruhi pendapatan perusahaan, tapi hal itu tidak masalah bagi kami. Karena langkah ini merupakan langkah yang tepat." ujar Sandberg.
Perusahaan akan menghitung lebih lanjut bagaimana dampak masalah ini akan mempengaruhi pendapatan di kuartal selanjutnya.
Saat ditanyai mengenai kemampuan Zuckerberg dalam memimpin perusahaan, dia sangat mendukungnya. "Saya percaya penuh pada Mark," ujarnya.
(dru) Next Article Facebook Tahu Data Bocor Sejak 2015 Namun Diam Saja
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular