
Internasional
Facebook Tahu Data Bocor Sejak 2015 Namun Diam Saja
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
22 March 2018 11:50

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Facebook Mark Zuckerberg hari Rabu (21/3/2018) buka suara menanggapi skandal penyalahgunaan data pengguna platform-nya oleh Cambridge Analytica, yang membuat nama media sosial besutannya menjadi buruk dan harga sahamnya rontok.
"Kami bertanggung jawab untuk melindungi data Anda, dan jika kami tidak bisa melakukannya, kami jelas tidak layak melayani Anda," ujar Zuckerberg dalam sebuah pernyataan yang diunggah di laman Facebook-nya, dilansir dari CNBC International.
Badan riset politik Cambridge Analytica dituduh memanfaatkan 50 juta data pribadi pengguna akun Facebook tanpa izin untuk kepentingan kampanye pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada tahun 2016.
Facebook mengaku telah mengetahui penyalahgunaan data itu pada tahun 2015 lalu, namun pihaknya tidak mengungkapkan hal itu kepada publik sampai akhir pekan lalu ketika laporan mengenai pemanfaatan data oleh badan riset politik asal Inggris itu diberitakan oleh koran Inggris, The Observer, dan juga oleh The New York Times.
Zuckerberg mengatakan Facebook akan memberi tahu pengguna yang datanya termasuk dalam data yang diduga diterima oleh Cambridge Analytica.
Selain itu, Facebook juga akan mengambil langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menyelidiki semua aplikasi yang memiliki akses ke Facebook dan akan meminta dilakukan audit terhadao setiap aplikasi yang memiliki "aktivitas mencurigakan".
2. Menghalangi akses developer terhadap data Facebook untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
3. Memperkenalkan sebuah alat (tool) di bagian atas News Feed yang akan menunjukkan aplikasi apa saja yang telah mengakses data pengguna dan mengizinkan pengguna menarik izin aplikasi mengakses data mereka.
Ada enam langkah inisiatif yang dikeluarkan Facebook pada hari Rabu, yang bertujuan mencegah kejadian sejenis terulang lagi di masa mendatang.
Zuckerberg dikabarkan akan mengklarifikasi masalah tersebut di CNN pukul 9 malam waktu setempat.
"Saya sedang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan mencoba memastikan hal ini tidak akan terulang lagi," ujarnya.
"Saya membuat Facebook dan pada akhirnya saya juga harus bertanggung jawab pada apapun yang terjadi di platform kami ini. Saya bersungguh-sungguh akan melakukan apapun untuk melindungi komunitas kami."
Pendiri sekaligus CEO media sosial paling populer itu awalnya berencana tidak memberikan tanggapan apapun sampai penyelidikan penyalahgunaan data ini selesai. Namun, penyelidikan Facebook itu menemui jalan buntu awal pekan ini setelah otoritas Inggris memulai penyelidikannya sendiri dan memerintahkan Facebook untuk tidak ikut campur.
Tanggapan Zuckerberg juga hadir setelah beberapa hari sebelumnya beberapa anggota komunitas teknologi, anggota parlemen, dan juga pegawai Facebook sendiri, meminta masukan dari eksekutif tertinggi perusahaan itu dan COO Sheryl Sandberg mengenai skandal tersebut.
"Saya sangat menyesal kami tidak melakukan usaha yang cukup untuk menyelesaikan masalah ini," ujar Sandberg pada hari Rabu di akun Facebook-nya.
"Anda layak mendapatkan jaminan keamanan data Anda, dan kami akan terus berusaha memastikan keamanan Anda saat menggunakan Facebook. Kepercayaan Anda adalah tujuan utama layanan kami. Kami tahu itu dan kami berusaha mendapatkannya [kepercayaan] kembali."
Zuckerberg menguraikan lini masa peristiwa-peristiwa terkait, mulai dari kejadian tahun 2007 saat Facebook dibuat hingga pada kejadian terakhir di akhir pekan lalu, saat Facebook mengumumkan penutupan akun Cambridge Analytica menyusul pemberitaan skandal itu.
Ia menjelaskan Cambridge Analytica memperoleh data yang disalahgunakan tersebut dari periset di Cambridge University, Aleksandr Kogan, melalui aplikasi kuis psikologisnya yang mengumpulkan data hampir 300.000 pengguna Facebook dan juga data akun teman pengguna yang terhubung.
Zuckerberg kembali menekankan bahwa Facebook telah mengubah aturan di platform-nya untuk mencegah pencurian data seperti yang dilakukan aplikasi buatan Kogan terulang kembali.
"Berita baiknya adalah kami telah mempersiapkan tindakan terpenting untuk mencegah kejadian ini terulang kembali sejak beberapa tahun lalu. Namun, kami masih juga membuat kesalahan, masih banyak yang perlu kami lakukan, dan kami harus terus memperbaiki dan melakukannya," ujarnya.
(prm) Next Article Data Bocor Lagi, Facebook Non-Aktifkan Perusahaan CubeYou
"Kami bertanggung jawab untuk melindungi data Anda, dan jika kami tidak bisa melakukannya, kami jelas tidak layak melayani Anda," ujar Zuckerberg dalam sebuah pernyataan yang diunggah di laman Facebook-nya, dilansir dari CNBC International.
Badan riset politik Cambridge Analytica dituduh memanfaatkan 50 juta data pribadi pengguna akun Facebook tanpa izin untuk kepentingan kampanye pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada tahun 2016.
Zuckerberg mengatakan Facebook akan memberi tahu pengguna yang datanya termasuk dalam data yang diduga diterima oleh Cambridge Analytica.
Selain itu, Facebook juga akan mengambil langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menyelidiki semua aplikasi yang memiliki akses ke Facebook dan akan meminta dilakukan audit terhadao setiap aplikasi yang memiliki "aktivitas mencurigakan".
2. Menghalangi akses developer terhadap data Facebook untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
3. Memperkenalkan sebuah alat (tool) di bagian atas News Feed yang akan menunjukkan aplikasi apa saja yang telah mengakses data pengguna dan mengizinkan pengguna menarik izin aplikasi mengakses data mereka.
Ada enam langkah inisiatif yang dikeluarkan Facebook pada hari Rabu, yang bertujuan mencegah kejadian sejenis terulang lagi di masa mendatang.
Zuckerberg dikabarkan akan mengklarifikasi masalah tersebut di CNN pukul 9 malam waktu setempat.
"Saya sedang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan mencoba memastikan hal ini tidak akan terulang lagi," ujarnya.
"Saya membuat Facebook dan pada akhirnya saya juga harus bertanggung jawab pada apapun yang terjadi di platform kami ini. Saya bersungguh-sungguh akan melakukan apapun untuk melindungi komunitas kami."
Pendiri sekaligus CEO media sosial paling populer itu awalnya berencana tidak memberikan tanggapan apapun sampai penyelidikan penyalahgunaan data ini selesai. Namun, penyelidikan Facebook itu menemui jalan buntu awal pekan ini setelah otoritas Inggris memulai penyelidikannya sendiri dan memerintahkan Facebook untuk tidak ikut campur.
Tanggapan Zuckerberg juga hadir setelah beberapa hari sebelumnya beberapa anggota komunitas teknologi, anggota parlemen, dan juga pegawai Facebook sendiri, meminta masukan dari eksekutif tertinggi perusahaan itu dan COO Sheryl Sandberg mengenai skandal tersebut.
"Saya sangat menyesal kami tidak melakukan usaha yang cukup untuk menyelesaikan masalah ini," ujar Sandberg pada hari Rabu di akun Facebook-nya.
"Anda layak mendapatkan jaminan keamanan data Anda, dan kami akan terus berusaha memastikan keamanan Anda saat menggunakan Facebook. Kepercayaan Anda adalah tujuan utama layanan kami. Kami tahu itu dan kami berusaha mendapatkannya [kepercayaan] kembali."
Zuckerberg menguraikan lini masa peristiwa-peristiwa terkait, mulai dari kejadian tahun 2007 saat Facebook dibuat hingga pada kejadian terakhir di akhir pekan lalu, saat Facebook mengumumkan penutupan akun Cambridge Analytica menyusul pemberitaan skandal itu.
Ia menjelaskan Cambridge Analytica memperoleh data yang disalahgunakan tersebut dari periset di Cambridge University, Aleksandr Kogan, melalui aplikasi kuis psikologisnya yang mengumpulkan data hampir 300.000 pengguna Facebook dan juga data akun teman pengguna yang terhubung.
Zuckerberg kembali menekankan bahwa Facebook telah mengubah aturan di platform-nya untuk mencegah pencurian data seperti yang dilakukan aplikasi buatan Kogan terulang kembali.
"Berita baiknya adalah kami telah mempersiapkan tindakan terpenting untuk mencegah kejadian ini terulang kembali sejak beberapa tahun lalu. Namun, kami masih juga membuat kesalahan, masih banyak yang perlu kami lakukan, dan kami harus terus memperbaiki dan melakukannya," ujarnya.
(prm) Next Article Data Bocor Lagi, Facebook Non-Aktifkan Perusahaan CubeYou
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular