Internasional
Wakil PM Rusia Sentil Donald Trump
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
13 April 2018 18:25
Moscow, CNBC Indonesia - Wakil Perdana Menteri Rusia Arkady Dvorkovich mengatakan pada hari Jumat (13/4/2018), hubungan internasional seharusnya tidak bergantung pada mood atau suasana hati seseorang ketika baru bangun tidur.
(roy/roy) Next Article AS Pertimbangkan Jatuhkan Sanksi Baru untuk Rusia
Pernyataan itu nampaknya ditujukan untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, demikian dikabarkan kantor berita RIA yang dikutip oleh Reuters.
Dalam sebuah cuitan yang muncul di hari Rabu (11/4/2018) pagi, Trump memperingatkan misil "akan datang" untuk merespon dugaan serangan senjata kimia oleh pasukan pemerintah Suriah. Rusia adalah sekutu militer Suriah yang paling penting dalam perang sipil di negara itu.
"Kita tidak bisa bergantung pada suasana hati seseorang yang berada di seberang lautan saat dia bangun tidur, pada hal spesifik yang muncul di kepala seseorang saat pagi hari," kata Dvorkovich dalam sebuah forum di Krasnoyarsk, menurut kantor berita TASS.
"Kita tidak bisa mengambil risiko seperti itu."
Dalam cuitan lain di hari Kamis (12/4/2018), Trump nampaknya belum memutuskan waktu yang tepat untuk melancarkan serangan militer AS.
"Jangan pernah mengatakan kapan serangan ke Suriah akan dilakukan. Bisa jadi sangat segera atau tidak secepat itu!" cuitnya.
Dia bertemu dengan tim keamanan nasional terkait situasi di Suriah hari itu dan "tidak ada keputusan final yang sudah dibuat," kata pihak Gedung Putih dalam sebuah pernyataan resmi hari Kamis.
"Kita tidak bisa mengambil risiko seperti itu."
Dalam cuitan lain di hari Kamis (12/4/2018), Trump nampaknya belum memutuskan waktu yang tepat untuk melancarkan serangan militer AS.
"Jangan pernah mengatakan kapan serangan ke Suriah akan dilakukan. Bisa jadi sangat segera atau tidak secepat itu!" cuitnya.
Dia bertemu dengan tim keamanan nasional terkait situasi di Suriah hari itu dan "tidak ada keputusan final yang sudah dibuat," kata pihak Gedung Putih dalam sebuah pernyataan resmi hari Kamis.
(roy/roy) Next Article AS Pertimbangkan Jatuhkan Sanksi Baru untuk Rusia
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular